RW8 dan RW4 Bojongsari Baru Depok Gelap Gulita, Enam PJU Mati

RADARDEPOK.COM – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok sepertinya mesti buka lagi laporan yang masuk terkait penerangan jalan umum (PJU).

Musababnya, sejak sebulan lalu Jalan H Kenan RW8 Kelurahan Bojongsari Baru, Bojongsari, Depok masih gelap gulita. Warga setempat khawatir lokasi tersebut bila didiamkan gelap akan timbul krimininalitas.  

Ketua RW8 Bojongsari Baru, Abdullah mengatakan, lampu tersebut tidak dapat menerangi jalan saat malam hari. Bila hal ini terus terjadi khawatir ada hal yang tidak diinginkan, terus menjadi masalah.

Baca Juga: Kelurahan Depok dan Tirtajaya Saling Intip Kebolehan di Studi Tiru, Inovasi Ini yang Difokuskan

“Lampunya mati sudah lama banget, Jalan H Kenan termasuk jalan yang rawan dari tindakan kejahatan, seperti jambret atau tindakan kriminal,” ucap Abdullah kepada Radar Depok, Kamis (26/12).

Menurutnya, ada 3 sampai 4 titik PJU mati di Jalan H Kenan. Namun, di Jalan Mawar Kelurahan Bojongsari Baru juga kemungkinan ada 2 titik yang mati. Total ada 6 titik PJU yang mati. “PJU yang mati semua ada 6 titik,” ucap Abdullah.

Sebagai upaya dan tindakan, Abdullah sudah melaporkan ke lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM). Tetapi kata LPM juga belum ada penanganan. “Ternyata saya tunggu-tunggu, tidak ada orang Dishub yang cek PJU,” ungkap Abdullah.

Baca Juga: Pembangunan Kantor Kelurahan Serua Depok Molor, Kontraktor Didenda Rp120 Juta

Sejauh ini, kata Abdullah, warga sudah bertanya-tanya kapan PJU tersebut bisa menyala kembali. “Warga sudah nanyain terus, kapan PJU ini hidup lagi biar jalan terang,” tegas Abdullah.

Sementara, Ketua LPM Bojongsari Baru, Edy Trianto menuturkan, mengenai pelaporan PJU yang mati di Kelurahan Bojongsari Baru, sudah disampaikan sejak lama tepatnya saat Ramadan kemarin.

“Walikota Depok, Mohammad Idris pernah menyampaikan ke Dishub langsung saat acara bukber dan tarawih keliling (Tarling) di Masjid Miftahul Khoir RT3/5 Bojongsari Baru. Namun sampai saat ini tidak ada perbaikan,” ucap Edy.***

Jurnalis: Risky Dwi Lestari