Berkunjung ke Dapur SPPG Pulogebang, Pradi Supriatna : Untuk Indonesia Emas 2045

"Data tersebut akan menjadi acuan untuk mengevaluasi dan menyesuaikan menu MBG agar lebih disukai anak-anak," ujar Qodari

M. Qodari juga menyoroti inisiatif SPPG yang sedang merancang food waste atau sisa makanan dimanfaatkan sebagai limbah organik dalam budidaya maggot untuk kebutuhan pakan ikan.

Baca Juga: Berikut Hasil Uji Kelayakan dan Kepatutan Calon Anggota Komisi Informasi Jawa Barat, Ini Kata Pradi Supriatna

“Maggot itu adalah bahan larva yang akan jadi pakan dari ikan dan seterusnya. Jadi food waste nya pun juga akan dioptimalkan untuk kegiatan ekonomi,” ungkap M Qodari.

M. Qodari mengakui bahwa Program MBG masih di tahap awal dan meminta masyarakat untuk bersabar. Ia juga menekankan pentingnya meningkatkan skala program untuk mencapai target yang lebih besar di tahun 2025 hingga tahun 2029.

Selain mengecek kualitas makanan, M. Qodari juga mengusulkan sistem penilaian berupa rating untuk setiap dapur SPPG, rating tersebut bisa menggunakan skala 1-5 yang paling tinggi.

Dengan adanya evaluasi sistematis, inovasi pengelolaan limbah, dan penyesuaian terhadap selera lokal usai kunjungan ke dapur SPPG, diharapkan Program MBG dapat semakin mengalami penyempurnaan sebagai langkah nyata meningkatkan gizi anak-anak nasional.

Baca Juga: Isinya Daging Semua! Pradi Supriatna Bertemu Wamenaker Bahas Pengangguran di Depok

“Intinya nanti kan bisa ada penilaian, bisa ada skor dari masing-masing SPPG, kalau sudah 5 ya berarti itulah standar yang diharapkan,” terang M. Qodari.

Sementara itu, Pradi Supriatna juga memuji SPPG Polugebang yang menurutnya sangat bersih. Menu yang disajikan juga enak.

"Saya sangat bersyukur kebijakan yang dibuat oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto. Sebuah langkah kebaikan untuk Indonesia Emas 2045 mendatang," terang Pradi Supriatna.

Baca Juga: Bencana Alam di Jawa Barat, Pradi Supriatna : DPMPTSP Jangan Sembarangan Keluarkan Izin!

"Terutama pemenuhan gizi di usia sekolah. Dan setelah saya melihat langsung di beberapa dapur, Alhamdulillah SOP-nya telah diterapkan. Dari alat masak, bahan makanan yang dimasak, sampai cara memasak dan pendistribusian di sekolah," tambah Pradi Supriatna.

Lebih lanjut, Pradi Supriatna juga mengapresiasi SPPG di Depok. Dirinya pun berterimakasih kepada seluruh pihak yang berkontribusi.

"Terima kasih SPPG di Depok. Pak Dandim juga," terang Pradi Supriatna. ***