Senin, 22 Desember 2025

Ketahanan Pangan dan Kesehatan Gratis sebagai Pilar Kemakmuran, Langkah Mewujudkan Indonesia Emas 2045

- Minggu, 16 Februari 2025 | 20:15 WIB
ilustrasi
ilustrasi

RADARDEPOK.COM - Indonesia tengah berupaya mewujudkan visi besar Asta Cita Indonesia Emas 2045. Cita-cita luhur untuk membawa bangsa ini menuju kemakmuran yang berkelanjutan.

Dua pilar utama yang menjadi fondasi penting dalam mencapai tujuan ini adalah ketahanan pangan dan akses kesehatan gratis bagi seluruh masyarakat. Sebagai bagian dari upaya ini, peran komunitas serta kebijakan pemerintah menjadi sangat krusial dalam memastikan masyarakat Indonesia dapat hidup sejahtera dan sehat.

Sungkowo, yang akrab disapa Pakde Bowo, merupakan pendiri komunitas Kampung Kita Depok yang telah lama berkontribusi dalam membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya ketahanan pangan.

Baginya, ketahanan pangan bukan hanya soal ketersediaan bahan makanan, tetapi juga kemandirian masyarakat dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan. Menurutnya, ketahanan pangan adalah kunci untuk mencapai kemakmuran nasional.

Baca Juga: K3D dan Komunitas Gunung Kidul Depok Berbagi Takjil, Aksi Ramadan Penuh Kebaikan!

"Kita tidak bisa bicara tentang kemajuan jika rakyat masih kesulitan mendapatkan makanan bergizi. Ketahanan pangan harus menjadi prioritas utama, karena tanpa itu, mustahil kita bisa menjadi bangsa yang kuat dan mandiri," ungkap Sungkowo, akhir pekan lalu.

Komunitas yang dipimpinnya telah aktif dalam mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pertanian berkelanjutan, urban farming, serta pemanfaatan lahan sempit (intensivikasi) untuk bercocok tanam.

MANDIRI : K3D sedang menggarap lahan guna dibangun Food Estate yang terletak di Jalan Ir Juanda, Kelurahan Baktijaya, Sukmajaya, Kota Depok.
MANDIRI : K3D sedang menggarap lahan guna dibangun Food Estate yang terletak di Jalan Ir Juanda, Kelurahan Baktijaya, Sukmajaya, Kota Depok. (RADAR DEPOK)

Upaya ini sejalan dengan tujuan nasional dalam meningkatkan produksi pangan domestik dan mengurangi ketergantungan pada impor. Dengan adanya ketahanan pangan yang kokoh, masyarakat tidak hanya memiliki akses terhadap makanan berkualitas, tetapi juga memiliki peluang ekonomi melalui sektor pertanian,” terang Sungkowo.

Selain ketahanan pangan, faktor kesehatan juga menjadi elemen krusial dalam pembangunan masyarakat yang produktif. Sebelumnya, 10 Februari 2025, pemerintah melalui program Presiden Prabowo Subianto meluncurkan Pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG). Program ini merupakan upaya nyata negara dalam memastikan setiap warga negara mendapatkan hak pelayanan kesehatan tanpa terkendala faktor ekonomi.

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), meninjau langsung pelaksanaan program ini di Puskesmas Beji, Depok pada 10 Februari 2025. Dalam pernyataannya, AHY menegaskan bahwa PKG merupakan bentuk nyata kehadiran negara dalam menjamin kesehatan rakyatnya.

"Ini bukan sekadar janji kampanye, melainkan amanah konstitusi yang harus direalisasikan. Setiap warga negara berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak," kata Agus Harimurti Yudhoyono.

Langkah ini mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan masyarakat, termasuk komunitas yang dipimpin Pak De Bowo. Menurutnya, kesehatan yang terjamin akan memperkuat ketahanan pangan, karena masyarakat yang sehat memiliki tenaga dan kapasitas untuk mengembangkan sektor pertanian serta ekonomi lokal.

Baca Juga: Santri Bercocok Tanam di Food Estate K3D Depok, Sensasi Ini yang Dirasakan

"Bagaimana bisa kita bicara soal ketahanan pangan kalau petaninya sakit? Kesehatan dan pangan itu satu kesatuan. Dengan adanya pemeriksaan kesehatan gratis ini, masyarakat kecil bisa mendapatkan layanan kesehatan yang layak tanpa harus takut biaya. Ini langkah maju bagi Indonesia," lanjut Sungkowo.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X