Senin, 22 Desember 2025

Rumah Terdampak Longsor di Sawangan Elok Depok Diperbaiki Pakai BTT Plus Swadaya, Segini Besarannya

- Sabtu, 22 Februari 2025 | 07:15 WIB
Lurah Duren Mekar, Ari Andriana bersama ketua lingkungan sedang rembuk membicarakan perbaikan rumah di Blok AU 4/10 RT3/7 Kelurahan Duren Mekar, Kecamatan Bojongsari, Depok, Jumat (21/2). (RISKY DWI LESTARI/RADAR DEPOK)
Lurah Duren Mekar, Ari Andriana bersama ketua lingkungan sedang rembuk membicarakan perbaikan rumah di Blok AU 4/10 RT3/7 Kelurahan Duren Mekar, Kecamatan Bojongsari, Depok, Jumat (21/2). (RISKY DWI LESTARI/RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM – Sayang seribu sayang. Satu rumah di Sawangan Elok Blok AU 4/10 RT3/7 Kelurahan Duren Mekar, Bojongsari, Depok, tidak dapat program rumah tidak layak huni (RTLH).

Padahal, rumah tersebut terkena longsor akibat bencana alam. Kendati demikian, Jumat (21/2) dipastikan rumah tersebut mendapatkan perbaikan dari sumber Anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) APBD Kota Depok 2024, sebesar Rp11 juta.

Lurah Duren Mekar, Ari Andriana menuturkan meskipun dana yang tersedia hanya 11 juta rupiah, kerusakan akibat longsor di atas bukit membutuhkan biaya perbaikan yang lebih besar. Sekitar 40-50 juta rupiah untuk renovasi atap. Oleh karena itu, melakukan swadaya.

Baca Juga: Waduh, Pembangunan Kelurahan Serua Depok Bisa Molor Lagi

“Karena dapatnya Rp11 juta, kami berupaya bekerja sama melalui swadaya masyarakat dan melibatkan tokoh serta pengusaha yang ada di sekitar lingkungan. Mudah-mudahan renovasi atap rumah ini bisa selesai,” jelas Ari Andriana.

Ari mengungkapkan, dalam hasil tinjauan kondisi rumah yang sudah tua dan usang, menurut informasi dari RT dan pemilik rumah, rumah ini sudah ada sejak 1997-1998 dan hampir tidak pernah direnovasi.

“Atapnya sudah miring, sehingga kami khawatirkan ambruk, karena itu, kami prioritas renovasi saat ini adalah atap rumah yang sudah lapuk,” ungkap Ari Andriana.

Baca Juga: Wakili Kota Depok, KWT RW 10 Kelurahan Cilangkap Jalani Penilaian Tingkat Provinsi

Sementara bagian belakang rumah, terutama area dapur, juga terkena longsoran tanah yang merusak atapnya.
“Fokus kami, sebenarnya untuk pergantian atap dengan mengganti kaso atau bambu dengan baja ringan dan mengganti genteng menggunakan spandek,” beber Ari Andriana.

Pengerjaan renovasi sudah dimulai dengan pembongkaran atap yang rusak. Melibatkan 5-6 tukang, yang dibiayai oleh bantuan dari Ketua RW1, yang memberikan tenaga tukang tanpa menggunakan anggaran Rp11 juta.

Baca Juga: Lokmin Foskab Sawangan Baru Depok Ditutup Sementara, Ini Alasannya

“Mudah-mudahan dalam satu minggu sudah selesai, karena target renovasi hanya untuk atap rumah, juga alhamdulillah dibantu oleh Pak RW1 Abdul Wahid. Tukang tidak diambil dari anggaran 11 juta,“ tutur Ari Andriana.

Baja ringan yang digunakan untuk renovasi, akan didukung oleh bantuan dari pengusaha setempat. Sementara anggaran Rp11 juta akan difokuskan untuk pembelian material seperti spandek dan lainnya.

“Kami berharap renovasi atap ini bisa selesai sebelum memasuki bulan suci Ramadan,” kata Ari Andriana.

Dari anggaran Rp11 juta yang diterima, sudah dilakukan pembelian material seperti baja ringan, semen, dan spandek untuk renovasi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X