Mampu Kurangi Sampah 2,2 Ton Setiap Bulan, RW 2 Cipayung Jaya Depok Jadi Kampung Proklim

RADARDEPOK.COM-Lokasi Program Kampung Iklim (Proklim) tahun 2025 di Kelurahan Cipayung Jaya, Kecamatan Cipayung, Kota Depok telah ditetapkan.

Berkat komitmen warganya yang konsisten dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitar, RW 2 Perumahan Green Le Mirage terpilih sebagai lokasi program tersebut.

Lurah Cipayung Jaya, Zayadi menjelaskan, penetapan RW 2 sebagai proklim tidak terlepas dari upaya warga yang aktif dalam memilah sampah, menjaga kebersihan, serta menjalankan program-program lingkungan dengan penuh kekompakan.

"Penetapan ini menjadi langkah besar bagi kami untuk mendorong warga semakin peduli terhadap lingkungan,” jelas Zayadi.

Zayadi mengatakan, sebelumnya RW 2 juga telah menjalankan program Kampung Keluarga Berkualitas (KB), yang menambah catatan positif dalam pengelolaan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga: Mengintip Pengolahan Sampah di Kelurahan Cipayung Jaya Depok : Kembali ke Warga Dalam Bentuk Pupuk, Sedot Perhatian Wakil Walikota

“Dengan menjadi bagian dari Proklim, diharapkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim semakin meningkat," kata Zayadi.

Zayadi berharap, keberhasilan RW 2 dalam Program Kampung KB menjadi inspirasi bagi RW lainnya di Cipayung Jaya untuk mengikuti jejak positif tersebut dalam mengelola lingkungan dan beradaptasi dengan perubahan iklim.

"Kami sudah komunikasi dengan beberapa RW lain. Dan nanti akan ada pertemuan, sambil belajar menduplikasi program yang sudah berjalan di RW 2 ini," harap Zayadi.

Sementara itu, Ketua RT 4/2 Perumahan Green Le Mirage Kelurahan Cipayung Jaya, Sutarto mengatakan, terpilihnya wilayah RW 2 menjadi Proklim tidak lepas dari usaha warga dalam pengelolaan sampah yang telah berhasil mengurangi sekitar 2,2 ton sampah per bulan yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung.

Baca Juga: CSR Minimarket Sehatkan Lansia di Kelurahan Cipayung Jaya Depok, Simak Ulasannya! 

“Program ini sudah berjalan sejak 2 November 2024, dengan dukungan penuh dari pengurus RT serta lembaga terkait,” kata Sutarto.

Sutarto menjelaskan, prosesnya dengan mengumpulkan sampah setiap dua hari sekali. alam periode ini, warga dapat mengumpulkan sekitar 150 kg sampah, terdiri dari 100 kg sampah organik dan 50 kg sampah anorganik.

"Jika dihitung selama sebulan, ini mengurangi 2,2 ton sampah yang biasanya masuk ke TPA," jelas Sutarto.

Sutarto menuturkan, selain pengumpulan rutin, pihaknya melakukan sosialisasi door-to-door untuk memastikan warga dapat memilah sampah di rumah masing-masing. Plastik sampah khusus juga telah dibagikan untuk mendukung program itu, yang dilanjutkan dengan pemisahan sampah tim kebersihan.