RADARDEPOK.COM – Di tengah berbagai permasalahan lingkungan dan minimnya kepedulian terhadap pengelolaan sampah. Sosok Ema Suranta muncul sebagai Kartini masa kini.
Berbekal semangat yang menyala dan tekad yang teguh, ia mengubah tumpukan sampah menjadi sumber harapan agi lingkungan, masyarakat, dan masa depan.
Semua Berawal dari kegelisahannya melihat gunungan sampah yang menumpuk di desanya, serta kenangan tragis akan tragedi TPA Leuwigajah yang merenggut 150 jiwa, Ema Suranta tergerak mendirikan Bank Sampah Bukit Berlian di Desa Kertamulya, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat bersama ibu-ibu di sekitarnya.
Baca Juga: Rasio Kelulusan Tinggi, Warga Cileungsi dan Gunung Putri Butuh SMP Negeri Baru
Bukan hanya sebagai tempat pemilahan, tetapi sebagai pusat edukasi, pemberdayaan, dan gerakan sosial lingkungan.
Dengan dukungan dari PNM, Ema Suranta mulai membudidayakan larva Black Soldier Fly atau yang dikenal dengan sebutan maggot, untuk mengolah sampah organik.
Dari modal awal yang didapatkan saat bergabung menjadi nasabah PNM Mekaar, ia kini berhasil mengolah hingga 2 ton sampah per minggu dan menghasilkan maggot segar serta kasgot (pupuk organik). Produk-produk ini tidak hanya menjadi solusi lingkungan, tetapi juga sumber penghasilan baru bagi masyarakat.
Ema Suranta kini menjadi simbol bahwa perempuan, dengan semangat Kartini, mampu menjawab tantangan sesuai zamannya dengan aksi nyata dan solusi berkelanjutan.
Direktur Utama PNM Arief Mulyadi, menyampaikan penghargaan atas semangat juang para nasabah perempuan yang telah menjadi motor perubahan di komunitasnya.
“Kartini hari ini bukan hanya bicara tentang emansipasi, tapi juga tentang keberanian mengambil tanggung jawab atas lingkungan dan sesama. Ibu Ema dan ribuan nasabah PNM lainnya membuktikan bahwa pemberdayaan ultra mikro bukan sekadar soal ekonomi, tapi juga tentang membangun masa depan bersama,” ungkap Arief Mulyadi.
Baca Juga: Pembangunan Tower BTS di Pancoranmas Depok Diklaim Disetujui Warga, Masa Sih?
Melalui program PNM Mekaar, PNM telah mendampingi jutaan perempuan Indonesia agar mandiri secara finansial, percaya diri secara sosial, dan kuat dalam menghadapi tantangan hidup.
"PNM berharap semakin banyak sosok seperti Ema yang dapat diberikan pendampingan dan pembiayaan agar menjadi inspirasi perwujudan Kartini di masa kini," tandas Arief Mulyadi. ***
Artikel Terkait
Eva Rudy Susmanto : Hari Kartini Momentum Kebangkitan Kaum Perempuan
Rasio Kelulusan Tinggi, Warga Cileungsi dan Gunung Putri Butuh SMP Negeri Baru
Tengok Pengajian Rutin di Musala Pondok Petir Depok: Lurah Sisipkan Pesan Cinta untuk Bumi Lewat Pemilahan Sampah
Camat Cinere Matangkan Trofeo Cup, Siap Undang Walikota Depok
Serentak! 16 Pria di Depok Divasektomi, Semuanya Gratis
Pembangunan Tower BTS di Pancoranmas Depok Diklaim Disetujui Warga, Masa Sih?
Hanya Hari Ini! PROMO Gratis Tiket Masuk Jans Park Jatijangor Khusus Warga KTP Sumedang