Minggu, 21 Desember 2025

Peringati Hari Bumi, Sekolah Alam Depok Edukasi Pentingnya Menjaga Alam

- Jumat, 25 April 2025 | 08:00 WIB
KOMPAK : Foto bersama setelah penyuluhan tentang Hari Bumi yang berlangsung di Sekolah Alam Depok, Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Kamis (24/4).  (ALDY RAMA/RADAR DEPOK)
KOMPAK : Foto bersama setelah penyuluhan tentang Hari Bumi yang berlangsung di Sekolah Alam Depok, Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Kamis (24/4). (ALDY RAMA/RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM – Sekolah Alam Depok yang terletak di Jalan Bungsan, Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, mengadakan berbagai rangkaian acara dalam memperingati Hari Bumi yang berlangsung pada 21 hingga 26 April 2025.

Masyarakat dapat menikmati berbagai program yang disediakan di Sekolah Alam Depok. Mulai dari pemeriksaan kesehatan gratis, hingga edukasi metode penanaman hidroponik dari Kebun Gizi Pintar (KGP) di sekolah.

“Ini merupakan serangkaian acara dalam memperingati earth day atau Hari Bumi, yang selalu rutin kami laksanakan tiap tahun,” ungkap Kepala Sekolah Alam Depok, Septian Nur Husaeni, Kamis (24/4).

Baca Juga: Hidayah Dibalik Penjara : Warga Binaan Lapas Cibinong Isi Malam Jumat dengan Pengajian dan Marawis

Pada rangkaian acara tersebut difokuskan terhadap isu-isu yang sedang berkembang di bumi, kata Septian, adapun pembahasan yang diangkat meliputi sustainable city and community dengan concern-nya keberlanjutan melalui hasil pangan.

“Hari Bumi tahun ini kami concern terkait sustainable city and community. Karena kami mau siswa-siswa yang ada di sini lebih aware atau peduli, terhadap isu-isu terkait ketahanan pangan yang ada di Indonesia,” jelas Septian.

Selain itu, sambung Septian, selama enam hari acara tersebut berjalan, Sekolah Alam Depok menyediakan tiga halte sebagai batas akhir kendaraan diperkenankan untuk berhenti atau menurunkan para siswa.

“Jadi, dari tiap halte tersebut siswa hanya diperkenankan ke sekolah berjalan kaki. Dengan jarak minimal 300 hingga 700 meter, tergantung jarak halte ke sekolah. Sehingga parkiran dan lingkungan sekolah itu clear dari kendaraan bermotor. Ini menjadi salah satu concern kami untuk mengurangi emisi kendaraan terhadap polusi udara,” terang Septian.

Baca Juga: Mengenal Pendopo Kawedanan Jasinga : Pernah Jadi Kantor Pemerintahan Darurat, Kini Akan Berdiri Kembali

Kebijakan selama enam hari ini tidak hanya berlaku bagi siswa saja, ungkap Septian, tetapi juga berlaku bagi para guru, orang tua siswa, tamu, dan semua stakeholder terkait. Artinya, mereka hanya diperkenankan untuk memarkirkan kendaraannya di halte-halte yang sudah disediakan.

Tak hanya itu, Septian membeberkan, berbagai kegiatan untuk keterampilan siswa juga turut memeriahkan peringatan Hari Bumi di Sekolah Alam Depok. Seperti halnya pemanfaatan barang bekas yang dikreasikan siswa, untuk membuat sesuatu yang bermanfaat agar bisa dijual.

“Misalnya membuat tas dari pakaian bekas yang sudah tidak terpakai, dan itu dijual hari ini. Ada juga kelas yang membuat pupuk menggunakan kotoran kelelawar yang ada di kelas. Itu mereka olah menjadi pupuk dan hasilnya dijual juga. Membuat vertical garden yang berisi tanaman sayur seperti bayam, cabai, terong, dan masih banyak kegiatan lainnya,” kata Septian.

Baca Juga: Milad ke-91 GP Ansor, Pradi Supriatna : Satu Barisan Bangun Negeri

Selanjutnya, sambung Septian, pada peringatan Hari Bumi tersebut Sekolah Alam Depok turut bekerjasama dengan berbagai pihak.

Salah satunya Asosiasi Nutrisionis Indonesia (ASNI), dengan berbagai pelayanan dan konsultasi kesehatan tanpa dipungut biaya alias gratis, lengkap dengan edukasi soal penanaman metode hidroponik di Kebun Gizi Pintar yang terletak di sekitar Sekolah Alam Depok.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X