Senin, 22 Desember 2025

449 Warga Bojongsari Baru Berhak Terima Bantuan Sosial

- Selasa, 20 Mei 2025 | 20:24 WIB
SIMBOLIS : Lurah Bojongsari Baru, Syarifudin (kanan) saat prosesi penandatanganan berita acara validasi penerima bansos dan verifikasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), Senin (19/5/2025) (ALDY RAMA/RADAR DEPOK)
SIMBOLIS : Lurah Bojongsari Baru, Syarifudin (kanan) saat prosesi penandatanganan berita acara validasi penerima bansos dan verifikasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), Senin (19/5/2025) (ALDY RAMA/RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM–Jumlah penerima manfaat bantuan sosial (Bansos) di Kelurahan Bojongsari Baru, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok, yang dihimpun dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) kini ditotal berjumlah 449 warga.

Data tersebut dihimpun Dinas Sosial (Dinsos) Kota Depok pada saat berlangsungnya Musyawarah Kelurahan (Muskel) Bojongsari Baru, terkait validasi penerima bansos dan verifikasi DTKS yang berlangsung di aula kelurahan, Senin (19/5).

Baca Juga: Pelaku Tawuran Antar Pelajar di Sukatani Depok Dicomot Polsek Cimanggis, Korban Ditendang Dari Motor Hingga Terjatuh

“Sekarang ini warga Bojongsari Baru yang masih menerima bantuan sosial sedang diverifikasi. Apakah warga itu masih tinggal di Bojongsari Baru atau sudah pindah. Ini dilakukan guna memastikan jumlah penerima manfaat bansos nantinya tepat sasaran,” tutur Lurah Bojongsari Baru, Syarifudin, Senin (19/5).

Pada intinya, sambung Syarifudin, pendataan verifikasi ini dilakukan untuk mendeteksi mana warga yang layak mendapatkan bantuan sosial dan mana warga yang tidak. Untuk data terakhir, penerima manfaat bansos yang masuk ke dalam DTKS mencapai 499 warga.

Baca Juga: HBS Ajarin Pemkot Depok Jika Ingin Bangun SLB atau Sekolah Inklusi di Lahan Eks SDN Pondok Cina

“Sekarang, data yang dihimpun Dinsos ada 449 warga yang layak menerima bansos. Artinya, terdapat penurunan jumlah mencapai 50 penerima manfaat. Hal ini terjadi karena berbagai faktor, seperti status ekonomi warga yang meningkat serta perpindahan tempat tinggal penduduk,” ungkap Syarifudin.

Setelah diverifikasi, Syarifudin membeberkan, ternyata ada beberapa warga yang sudah pindah ke daerah lain, tanpa memberitahu kepada para pengurus lingkungan. Hal ini membuat jumlah penerima manfaat yang terdata menjadi berkurang.

Baca Juga: GDG Depok Hadirkan Build with AI x Cloud Roadshow 2025 : Dorong Developer Lokal Eksplorasi Gemini AI dan Google Cloud

“Selain itu, data warga kami dari total 9 RW itu ada yang dinyatakan sudah mampu. Jadi ekonominya sudah meningkat,” terang Syarifudin.

Namun, sambung Syarifudin, ada juga sebagian warga yang memang ekonominya masih kurang mampu. Dalam hal ini warga tersebut tentunya masih memerlukan bantuan dalam berbagai kebutuhan-kebutuhan di rumah tangganya. Makanya dalam hal ini mereka terdata ddi dalam DTKS.

Baca Juga: Betahnya Nongkrong di Kopi Ranu, Kafe Bernuansa Kebun Teh yang Syahdu di Puncak!

“Memang sangat disayangkan, data-data warga kami yang ada di 9 RW itu pindah tanpa melapor ke Pak RT dan Pak RW nya. Nah, akhirnya datanya masih ada di Dinas Sosial. Dan Muskel di Bojongsari Baru ini dilakukan untuk mengidentifikasi agar penerima manfaat itu diberikan kepada yang berhak,” jelas Syarifudin.

Sementara itu Koordinator Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Dinsos Kota Depok, Muliasri menerangkan, penerima bansos yang terdata dalam DTKS ini mengerucut menjadi 449 orang, dari yang sebelumnya berjumlah 499 orang.

Baca Juga: Panas - Panas Gini Emang Paling Pas Minum Lemonade Squash, Segar dan Cocok untuk Ide Jualan

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X