Batu apendiks. Ini adalah sisa feses yang mengeras dan terjebak di lubang usus buntu. Ini dapat membuat bakteri berkembang biak dan menginfeksi usus buntu.
Hiperplasia limfoid. Kelenjar limfe di usus buntu yang bertugas sebagai sistem imun dapat membengkak akibat infeksi yang mungkin terjadi di bagian tubuh lain. Ini bisa menyebabkan infeksi pada usus buntu.
Kolitis. Peradangan pada usus besar (kolon) atau penyakit radang usus juga bisa menyebabkan peradangan dan infeksi pada usus buntu.
Tumor. Meskipun jarang terjadi, tumor dapat tumbuh di dalam usus buntu dan menyebabkan radang usus buntu.
Infeksi parasit. Jika parasit menyumbat sebagian lubang usus buntu maka peradangan usus buntu dapat terjadi.
Selain penyebab di atas, biji-bijian dari makanan yang kita makan, seperti biji cabai atau biji dari buah-buahan mungkin saja bisa berisiko tersangkut di usus buntu dan menyebabkan peradangan. Akan tetapi, kejadiannya sangat jarang.
Baca Juga: Solusi Penting Cegah Pelecehan Seksual di Sekolah, Komisi D Harap Pasang CCTV
Diagnosis
Bila Anda datang ke dokter dengan keluhan sakit perut, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik terlebih dulu, termasuk memeriksa perut Anda.
Untuk memastikan, dokter bisa merekomendasikan beberapa pemeriksaan, seperti:
Tes darah lengkap
Tes urine
CT scan atau USG abdomen
Hasil pemeriksaan sel darah putih yang cukup tinggi bisa mengindikasikan adanya infeksi.
Pengobatan
Artikel Terkait
Jangan Takut Kebelet, Delapan Toilet Portabel Hadir di CFD Depok
Kembali Terima Penghargaan Opini WTP yang ke-14, Ade Supriyatna : Terus Berjuang Mensejahterakan Warga Depok
Breaking News! Besok Banyak ASN Depok Dimutasi
Jaksa Dibacok OTK di Pengasinan Depok, Urat Kelingking Putus
Legislator Jawa Barat : Rumah Didik Anak Istimewa itu Perubahan Nyata!
Perumahan Al Fatih Depok Abaikan Perda : Segel Ditutup, Pembangunan Terus Berjalan
Fakta Mencengangkan Kasus Asusila RK : Disinyalir Bermanuver agar Lepas dari Jerat Pidana