RADARDEPOK.COM - Berbagai bakat dan kreatifitas peserta didik SMPN 13 Depok tumpah ruah pada pelaksanaan Pentas Seni (Pensi) yang bertajuk Galfest 2025.
Kegiatan yang berlangsung di halaman sekolah, yang terletak di Jalan H Saleh, Kelurahan/Kecamatan Limo, pada Rabu (28/5) diikuti seluruh peserta didik SMPN 13 Depok, dengan berbagai penampilan yang menarik dan meriah.
Ketua Pelaksana Pensi, Muhammad Abdalah menjelaskan, pensi yang dilaksanakan SMPN 13 Depok ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan, dengan branding Galas festival (GalFes).
“Kegiatan ini tentunya berbada dari pensi-lainya, terutama dengan mengundang bintang tamu yang besar atau artis. Namun, saat ini kita tidak, dengan hanya mengadakan kegiatan yang sederhana dengan menampilkan berbagai kreativitas siswa,” ujar dia kepada Radar Depok, Kamis (29/5).
Muhammad Abdalah mengatakan, salah satu konsep yang dilakukan Galfest adalah bukan mendatangkan bintang. Namun, menciptakan bintang dari para peserta didik yang ada di SMPN 13 Depok.
“Dalam kegiatan ini ada workshop digital musik dan film serta dokumentasi. Yang membuat bahan ini semua yang melibatkan unsur peserta didik SMPN 13 Depok,” ucap dia.
Menurut Muhammad Abdalah, Pensi Galfest juga bertujuan untuk mengembalikan masa pensi pada 90an. Dimana, para pengunjung pensi tidak mencari hanya mencari acaranya, bukan artisnya.
“Dalam kegiatan ini, ada tari tradisional, moderen dance, drama atau teater dan ada make of creativiti sesuai dengan bakat para siswa yang ingin ditampilkan, dengan total secara keseluruhan ada 22 penampil dan 6 pengisi acara,” ungkap dia.
Muhammad Abdalah mengatakan, tema yang diambil dalam pensi ini adalah moderen school, dengan alasan banyak yang menganggap sekolah saat ini banyak yang seperti penjara.
Baca Juga: Menggemaskan! 310 Siswa Ujuk Gigi di LAKSI Depok
“Nah kita ingin merubah pikiran itu, sekolah bukan seperti penjara. Namun, tempat mengeluarkan ekspresi, bakat dan lainya,” ujar dia.
Dengan adanya pensi ini, Muhammad Abdalah berharap, kegiatan ini dapat berjalan terus setiap tahunya dan membuka akses para remaja dapat menggeluti dunia seni dan para siswa mempunyai tempat dalam berekspresi.
“Sebab, jika kita melihat angka kriminal dari para pelajar itu cukup memprihatinkan, karena kurangnya sebuah wadah untuk berekspresi, jadi melampiaskan dengan hal yang negatif,” tutur dia.
Sementara itu, Kepala SMPN 13 Depok, Farida Nurbaiti menjelaskan, bahwa potensi para peserta didik ini tidak hanya dari akademik. Namun, juga banyak yang datang dari non akademik.
Artikel Terkait
Melihat Kesuksesan PSAJ di SDN Cilangkap 8 : Persiapan yang Matang, Siswa dan Guru Diberikan Pembekalan
Depok Kekurangan Guru Pendamping Inklusi, Walikota Harap Pusat Dukung Rumah Didik Anak Istimewa
Depok Siap Bertarung di Pentas PAI Tingkat Jabar, Ini yang Dipersiapkan!
Pelaksaan MBG di SMPN 7 Depok : Disambut Bahagia 1.391 Siswa, Bantu Tingkatkan Gizi
Emang Paling Bener! Pendekatan Agama jadi Solusi SMPN 26 Depok Cegah Tawuran
Menggemaskan! 310 Siswa Ujuk Gigi di LAKSI Depok
Komisi D Temukan Ketidaksesuaian Titik Zonasi Soal SPMB, Siswanto : Jangan Sampai Masyarakat Kesulitan Daftar Sekolah!