Komitmen Lestarikan Sungai di Depok, Damar Langit Ciliwung Bakal Hadirkan The Majestic Ciliwung Riverfront, Simak Selengkapnya!

Tak hanya itu, Abimantrana mengatakan, Majestik Ciliwung juga menyediakan ruang bermain anak, lapangan terbuka, hingga area khusus untuk bazar UMKM yang digelar setiap bulan. Di pintu masuk, tersedia etalase produk UMKM lokal yang dipamerkan tanpa pungutan biaya.

Baca Juga: Jasad Bocah di Depok yang Hangut di Sungai Ciliwung Ditemukan : Tersangkut di Pohon Bambu

“Kami ingin mendorong pelaku UMKM agar lebih dikenal. Produk mereka bisa dipajang secara konsinyasi, dengan sistem keuntungan yang kembali sepenuhnya kepada pelaku usaha. Kami bantu dari sisi pemasaran, termasuk edukasi tentang branding,” ujar Abimantrana.

Ke depannya, lanjut Abimantrana, The Majestic Ciliwung Riverfront akan dibuka untuk umum pada pertengahan Juli 2025, dan diharapkan menjadi pusat kegiatan di kawasan Ciliwung ruang kolaborasi antara komunitas, peneliti, akademisi, hingga masyarakat umum.

“Ini bentuk komitmen kami agar semua kalangan, tanpa terkecuali, bisa terlibat dan menikmati ruang ini. Kami ingin Ciliwung menjadi tempat belajar, berkumpul, dan berkembang bersama,” harap Abimantrana.

Lurah Tugu, Tri Sakti Anggoro, menyambut baik kegiatan yang dilakukan Damar Langit Ciliwung serta mengapresiasi semangat gotong royong warga Kelurahan Tugu yang terus aktif menjaga lingkungan melalui aksi bersih-bersih secara berkala.

“Ini sudah mungkin yang kelima kalinya kami lakukan. Sebelumnya kami juga pernah bersih-bersih di Kalilaya, Kalijantung, Kalibaru, dan Setu Pedongkelan. Sekarang giliran Ciliwung,” ujar Tri Sakti.

Baca Juga: Bocah 9 Tahun di Depok Hilang Terbawa Arus Sungai Ciliwung : Tim Gabungan Masih Mencari

Tri Sakti mengatakan, para ketua RW di Kelurahan Tugu secara rutin melakukan aksi pembersihan lingkungan sebagai respons atas berbagai permasalahan yang ada, terutama ketika penanganan dari dinas belum tersedia.

“Kalau masalahnya tidak bisa ditangani oleh dinas karena keterbatasan alat atau waktu, kami langsung turun tangan. Prinsip kami, semua punya tangan dan kaki. Daripada menunggu terlalu lama, lebih baik kita bergerak bersama,” ujar Tri Sakti.

Tri Sakti berharap gerakan ini terus dilanjutkan dan menjadi contoh bagi wilayah lain dalam membangun kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga sungai dan lingkungan sekitar.

“Mudah-mudahan bisa jadi contoh buat masyarakat, semoga aksi-aksi kita ini langgang. Semoga paguyuban kita yang selalu siap, sedia, kotor, nyebur kali, nyusur sungai bisa langgang terus sampai kapanpun,” tandas Tri Sakti. ***