RADARDEPOK.COM – Wacana menggratiskan sekolah swasta di Kota Depok ternyata bukan omon-omon. Walikota Depok, Supian Suri bersama Wakil Walikota Depok, Chandra Rahmansyah, dalam menjawab persoalan pendidikan.
Pemkot Depok meluncurkan program Rintisan Sekolah Swasta Gratis (RSSG) di Aula Lantai 10, Gedung Dibaleka II, Balaikota Depok, Selasa (24/6). Pemeirntah menjalin kerjasama dengan 33 SMP swasta di Kota Depok.
Walikota Depok, Supian Suri menjelaskan, kebijakan ini merupakan tindak lanjut dari keputusan Mahkamah Konstitusi tentang pemerintah daerah harus menggratiskan sekolah swasta.
“Kami (Pemkot Depok) telah melakukan kesepakatan bersama atau menjalin MoU bagi yayasan atau sekolah swasta menjadi RSSG di Kota Depok, ada sebanyak 33 sekolah tingkat SMP, untuk kita berikan pembiayaan,” ujar dia kepada Radar Depok, Selasa (24/6).
Baca Juga: Ade Supriyatna Apresiasi Kebijakan Gratiskan Sekolah Swasta di Depok
Selain itu, kata Supian Suri, langkah ini diambil untuk menjawab harapan masyarakat Kota Depok yang ingin sekolah di SMP Negeri, namun memiliki keterbatasan ruang dan kapasitas di Kota Depok.
“Sehingga sekolah swasta menjadi salah satu solusi yang kita ambil untuk mengakomodir harapan mereka yang ingin sekolah di SMP Negeri, tetapi tetap gratis,” kata dia.
Untuk jumlah kuota, lanjutnya, Pemkot Depok menampung 2.500 siswa kelas VII Tahun Ajaran 2025/2026. Adapun untuk jumlah siswa per sekolah bervariasi, tergantung daya tampung dari masing-masing sekolah.
“Untuk kriteria sekolah yang tergabung, yaitu sekolah pada jenjang SMP. Kemudian punya guru, punya ruang kelas, atau pendirian yayasannya yang memang resmi,” ujar dia.
Namun, kata Supian Suri, Pemkot Depok tak bisa mengratiskan seluruh sekolah swasta yang ada di Kota Depok. Sebab, beberapa sekolah swasta memiliki kebijakan dengan pembiayaan yang tak terjangkau.
“Sebab, anggaran kita terbatas, kita memiliki anggaran persiswa sebanyak Rp250 ribu perbulan atau satu tahun berkisar Rp3 juta persiswa, ini yang akan kami berikan kepada seluruh siswa yang bersepakat dengan Pemkot Depok saat ini,” kata dia.
Berdasarlan kajianya, kata Supian Suri, nilai tersebut terbilang cukup untuk membiayai operasional sekolah yang menjadi bagian dalam program RSSG. Sehingga, tak ada biaya lainya yang harus di alokasikan untuk sekolah.
“Memang pada tahap awal ini kami fokus untuk pembiayaan operasional terlebih dahulu, kami tidak memberikan beban kepada para anak yang bersekolah disini,” tutur dia.
Sehingga, Supian Suri menegaskan, Pemkot Depok akan memberikan sanksi tegas kepada sekolah yang tergabung dalam program RSSG, bagi yang melanggar ketentuan yang berlaku dan menjadi bahan evaluasi.
“Syarat daftarnya, kami menuunggu penutupan pendaftaran SPMB 2025 ini. Namun, para sekolahswasta ini juga telah melakukan penerimaan siswa baru, maka dari itu kami minta di stop ingin bisa menampung anak-anak di Kota Depok,” ujar dia.
Artikel Terkait
Melihat Seleksi SPMB di SLBN Kota Depok : 52 Pendaftar, 23 ABK Dinyatakan Lolos
Shokat Festival 2025 Berlangsung Meriah : SMPN 1 Depok Lepas 474 Siswa
Jos! 33 Lulusan SMKN 3 Depok Lolos PTN
Kuota SPMB SMPN Belum Terpenuhi, Disdik Depok Buka Pendaftaran 24 Juni
Intip Inovasi Santri MTs Al Hamidiyah Depok : Ubah Sampah Botol Plastik jadi E Money dengan Mesin Otomatis
301 Siswa Lolos SPMB SMKN 2 Depok
Ade Supriyatna Apresiasi Kebijakan Gratiskan Sekolah Swasta di Depok