RADARDEPOK.COM-Kecamatan Cilodong, Kota Depok tengah menggalakan penanganan stunting di wilayahnya, sehingga seluruh pengurus Posyandu tingkat kelurahan maupun kecamatan diminta untuk memahami dan menguasai tugas pokok dan fungsi (tupoksi).
Camat Cilodong, Zainal Arifin mengatakan, hal itu sesuai dengan arahan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Depok, Siti Barkah Hasanah atau Cing Ikah.
“Segera kuasai bidang tugasnya dan terus berikan kebermanfaatan bagi masyarakat,” beber Zainal Arifin.
Menurut Zainal Arifin, pelaksanaan berbagai program Posyandu tetap harus dijalankan secara konsisten, salah satu fokus utama adalah menekan angka stunting di masyarakat melalui sinergi lintas sektor dan optimalisasi fungsi kader serta pembina Posyandu.
“Masih ada persoalan seperti stunting yang harus terus ditekan. Maka peran tim pembina Posyandu sangat penting untuk memastikan program berjalan maksimal,” tutur Zainal Arifin.
Lebih lanjut, kata Zainal Arifin, setiap kelurahan di Kecamatan Cilodong akan menunjuk satu RW untuk dijadikan binaan percontohan, sementara di tingkat kecamatan akan ditetapkan satu Posyandu sebagai pilot project, artinya total akan ada enam Posyandu percontohan di wilayah tersebut.
Bahkan, tegas Zainal Arifin, Kecamatan Cilodong mendukung target yang dicanangkan Ketua TP-PKK Kota Depok agar setiap RW memiliki minimal 20 rumah sehat.
“Ini nanti akan diperkuat dalam rapat koordinasi PKK di masing-masing kelurahan. Butuh upaya-upaya dari seluruh pengurus untuk merealisasikannya,” tandas Zainal Arifin. ***
Artikel Terkait
Sapa Warga Kalibaru Depok, Pradi Supriatna Dorong Peningkatan Potensi Situ Cilodong
11,7 Persen Pelajar SMP dan SMA di Depok Merokok, Sehari Bisa Habiskan Sebungkus Rokok, Warung Kelontong di Cilodong Kena Sidak Dinkes!
Cing Ikah Dorong PKK Cilodong Depok Berinovasi, Simak Ulasan Lengkapnya!
Polsek Sukmajaya Depok Gelar Bakti Sosial Sambut HUT Bhayangkara ke 79, Kapolsek Sambangi Lansia di Cilodong yang Alami Kelumpuhan
Marbot Masjid di Cilodong Depok Curi Uang Kas Rp6 Juta, Ternyata Buat Nginap di Hotel