RADARDEPOK.COM–Sebelum memasuki tahun ajaran baru 2025/2026, SDN Ratujaya 3 melaksanakan workshop kepada seluruh tenaga pengajar, terkait penerapan kurikulum merdeka, dalam menyesuaikan kebijakan baru yang sudah ditetapkan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendasmen).
Kegiatan yang dilaksanakan di aula sekolah yang terletak di Jalan Masjid Falah, Kelurahan Ratujaya, Kecamatan Cipayung ini, digelar selama 2 hari atau 7-8 Juli 2025, yang bertemakan ‘Mewujudkan Merdeka Berpikir, berjarya dan berprestasi’.
Baca Juga: Atlet Catur Asal Bogor Selangkah Lagi Raih Gelar Grand Master
Kepala SDN Ratujaya 3, Nurhayati menjelaskan, dalam kurikulum yang akan diterapkan pada tahun ajaran baru nanti, akan ada namanya pembelajaran mendalam atau deep learning. Nantinya, akan disesuaikan di SDN Ratujaya 3.
“Dalam deep learning tersebut nantinya akan dikaitkan delapan kriteria kelulusan yang akan dikolaborasikan juga dengan 7 kebiasaan anak indonesia hebat,” ujar dia kepada Harian Radar Depok, Selasa (7/8).
Baca Juga: Awas Jangan Sampe Kelewat! Ini Tahapan Verifikasi dan Validasi BSU Tahun 2025, Cek Segera
Nurhayati menjelaskan, delapan dimensi profil lulusan adalah kerangka yang mencakup berbagai aspek pengembangan diri siswa, yang bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki karakter dan kompetensi yang holistik.
“Depalapan tersebut, ialah keimanan dan ketakwaan, kewargaan (kebinekaan dan cinta tanah air), penalaran kritis, kreativitas, kolaborasi, kemandirian, kesehatan (fisik dan mental), dan komunikasi,” ungkap dia.
Baca Juga: Catat Baik-Baik! Fraksi PKS Endus Beberapa Potensi Masalah di Masa Transisi APBD
Selain itu, untuk tujuh kebiasaan anak Indonesia Hebat itu , seperti bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat.
“Ini yang harus dilakukan penyesuiaan dari para guru untuk melakukan pengawasan terkait program tersebut,” tutur dia.
Baca Juga: Toko Bubur Rakjat, Tempat Sarapan Bubur Enak di Jalan Heulang Bogor
Tak hanya itu, Nurhayati menjelaskan, tedapa Project Based Learning (PJBL) yang akan menggantikan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), yang tetap juga para siswa untuk membuat sebuah karya atau projek.
Menurut dia, metode pembelajaran yang berpusat pada siswa, di mana mereka belajar melalui pengalaman mengerjakan proyek yang relevan dan bermakna.
Baca Juga: Empat Petiju Depok Juara Street Boxing Jateng Cup 2025, Begini Respon KONI
Artikel Terkait
Kunci Keberhasilan PSAJ di SDN Ratujaya 3 Depok : Bukti Kolaborasi Positif Antara Tenaga Pendidik dan Peserta Didik
Keren! SDN Ratujaya 3 Depok Terapkan Drive Thru Pengambilan Rapot : Tindak Lanjut Imbauan Disdik, Cegah Gratifikasi
Kemeriahan Pelepasan Siswa Angkatan ke-32 SDN Kedaung : Langkah Awal Menapaki Jejak Ilmu pada Jenjang Lebih Tinggi
Duh, SPMB SDN-SMPN di Depok Sepi Peminat! Kuota SDN Kurang 587, SMPN 300 Siswa
Upaya SDN Cisalak 1 Tingkatkan Mutu Pendidikan : Jalin Kolaborasi, Ciptakan Pembelajaran Berbasis Neurosains