RADARDEPOK.COM – Menyambut HUT Ke-80 RI, sekaligus mempercantik kawasan hanggar maggot RW5. Selasa (29/7), aparatur Kelurahan Duren Mekar, Kecamatan Bojongsari, Depok mengajak 30 pemuda berkereasi corat-coret alias mural.
Wadah yang dijadikan mural, lahan fasilitas sosial dan fasilitas umum (Fasos Fasum) milik Pemerintah Kota Depok seluas kurang lebih 3.000 meter, di area dinding sekitar hanggar maggot.
Ketua RW5 Duren Mekar, Gesit Muliawan mengatakan, kegiatan mural tersebut bertujuan memberdayakan anak-anak dan pemuda, agar dapat menyalurkan ekspresi secara positif. Sekaligus memberikan pesan moral kepada masyarakat lewat seni.
Baca Juga: Hanggar Maggot RW5 Duren Mekar Depok Siap Beroperasi
“Memberdayakan anak-anak, juga mengeluarkan ekspresi. Tetapi tidak boleh cora-coret di lingkungan. Tetapi cora-coret ini disediakan di dinding,” kata Gesit kepada Radar Depok, Selasa (29/7).
Gesit menjelaskan, konsep mural yang dibuat tidak boleh sembarangan. Semua gambar, wajib mengandung nilai positif dan tidak boleh mengandung unsur ejekan, SARA, atau sarkasme. Dinding yang polos dan terlihat usang, diwarnai dengan berbagai gambar bertema moral, seperti pohon, bunga, wajah pimpinan wilayah, serta pesan-pesan lingkungan.
“Tetapi pesan yang tergambar itu harus ada pesan yang bagus untuk lingkungan. Jadi sebagai UPS juga agar tidak polos-polos,” jelas Gesit.
Baca Juga: 56 Hari Bojongsari Baru Depok Tekan 26 Anak Stunting
Mengenai bahan-bahan, Gesit menyebutkan cat dan bahan mural disediakan Kelurahan Duren Mekar. Diantaranya, cat dan kuas. Selain melukis mural, kegiatan ini juga sekaligus menjadi sarana sosialisasi pemilahan sampah dan pengenalan budidaya maggot kepada pemuda.
“Untuk bahan-bahan tadi disediakan dari Kelurahan. Juga untuk kembali mewarnai tembok yang sudah usang. Juga pemuda-pemudi kami agar mengenal juga budidaya maggot mengatasi sampah organik karena maggot mampu makan 30 persen dari sampah keseluruhan,” kata Gesit.
Gesit berharap, seluruh sampah rumah tangga dari 17 RT yang ada di RW5 bisa dikelola dengan baik melalui hanggar maggot. Bahkan salah satu restoran setempat, telah diajak bersinergi untuk menyuplai sampah organiknya.Saat ini, hanggar maggot RW 5 sudah memiliki 5 gram telur maggot sebagai permulaan.
Baca Juga: Kelurahan Gandul Depok Cetak Puluhan Desainer Web Profesional
“Pentingnya pemilahan sampah organik, seluruh 17 RT, bisa terserap semua. Juga restoran Mumun, sudah kami hubungi untuk bersinergi menyisihkan sampah organiknya untuk hanggar maggot,” harap Gesit.
Sementara itu, Lurah Duren Mekar, Supriyadi mengungkapkan, kegiatan mural ini memang difokuskan di area lokus utama RW5. Yakni hanggar maggot, sekaligus kampung caraka agar tempat tersebut terlihat lebih menarik dan tidak kumuh.
“Kami sengaja fokuskan kegiatan muralnya di hanggar maggot supaya lebih berwarna saat kami menuju hanggar maggot dan berkesan tidak kumuh,” ungkap Supriyadi.
Artikel Terkait
171 Warga Depok Berjuang Lawan HIV AIDS, Ini Datanya!
Dinilai Otoriter, PWNU Lawan Kebijakan Dedi Mulyadi: Mau Istighosah di Gedung Sate, PCNU Depok Dukung Penuh!
Tegas! Deolipa Yumara Sebut Rektorat JGU Depok Cacat Moral, Begini Penjelasannya
Ya Ampun! Kurun 2025, 93 Pekerja di Depok Kena PHK : Diprediksi Akan Meningkat Lagi
Tiga Nama Calon Sekda Depok Sudah Mengerucut : Walikota Pilih Mangnguluang, Abra, atau Dadang?
Supir Mengantuk, Tiga Warga Cimanggis Depok Tewas di Tol Trans Sumatera : Ini Kronologinya!
Kejutan! JPU Bakal Hadirkan Saksi yang Disebut jadi Orang Ketiga pada Kasus Dewan Asusila Rudy Kurniawan