RADARDEPOK.COM – Kampung Program Iklim (Proklim) RW9, Kelurahan Jatijajar,Kecamatan Tapos, Kota Depok menjalani proses verifikasi untuk kenaikan kelas dari kategori madia ke utama, Selasa (29/7). Persiapan yang mumpuni, Jatijajar yakin dapat meraih kelas Utama Proklim.
Lurah Jatijajar, Mujahidin optimistis, dengan peluang RW 9 untuk naik kelas. “Berdasarkan komunikasi saya kemarin, lokasi kami dinilai paling siap dan paling baik pelaksanaannya,” ujar Mujahidin kepada Radar Depok, Selasa (29/7).
Dalam proses verifikasi, kata Mujahidin, tim meninjau tujuh titik program unggulan yang menjadi indikator utama penilaian. Salah satunya Rumah Pangan Lestari (RPL) milik warga, yang memanfaatkan lahan sempit di rumah untuk menanam sayur dan memelihara ikan. “Walaupun lahan terbatas, hasilnya terlihat asri dan produktif,” kata Mujahidin.
Baca Juga: Hanggar Maggot RW5 Duren Mekar Depok Siap Beroperasi
Poin penting lainnya, lanjut Mujahidin, berasal dari inisiatif daur ulang sampah non organik yang digagas warga seorang pensiunan.
“Limbah rumah tangga diolah menjadi karya seni seperti topeng, pakaian, dan aksesori yang telah dipamerkan dan mendapat penghargaan dari media nasional,” ujar Mujahidin.
Mujahidin mengatakan, warga juga mengembangkan konsep Rumah Sehat, dimana menerapkan konsep pencahayaan alami, kebersihan serta pemanfaata ruang dan lahan sempit untuk ketahanan pangan.
Baca Juga: 56 Hari Bojongsari Baru Depok Tekan 26 Anak Stunting
Tak kalah penting, ujar Mujahidin, dua bank sampah di RW9, yaitu Bank Sampah Salimah dan Bank Sampah 99 yang menjadi pusat sirkular warga, termasuk budidaya maggot.
“Salah satu pengelolanya Ibu Tri dari PKK Jatijajar, sudah bisa menghasilkan pendapatan hingga Rp800 ribu setiap dua minggu,” ucap Mujahidin.
Dikatakan Mujahidin, kegiatan lain yang masuk penilaian yakni urban farming remaja yang baru diluncurkan dan dikelola Karang Taruna Jatijajar bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok.
Baca Juga: Kelurahan Gandul Depok Cetak Puluhan Desainer Web Profesional
“Serta pemanfaatan minyak jelantah untuk produk olahan seperti lilin. Peninjauan ditutup dengan kunjungan ke green house dan Rumah Maggot, yang sekaligus menjadi pusat kegiatan Kampung Proklim, dan Kampung Caraka,” ungkap Mujahidin.
Ketua RW9, Ahmad Tukidi menuturkan, wilayahnya siap untuk naik kelas sebagai kampung proklim kategori utama. Setelah mendapat predikat sebagai Kampung Proklim terbaik se Kota Depok, RW9 terus memperbaiki dan memperluas sejumlah program lingkungan berbasis masyarakat.
“Program-program yang dijalankan tidak hanya menyentuh aspek teknis, tetapi juga berhasil mengubah pola pikir masyarakat,” jelas Ahmad Tukidi.
Artikel Terkait
171 Warga Depok Berjuang Lawan HIV AIDS, Ini Datanya!
Dinilai Otoriter, PWNU Lawan Kebijakan Dedi Mulyadi: Mau Istighosah di Gedung Sate, PCNU Depok Dukung Penuh!
Tegas! Deolipa Yumara Sebut Rektorat JGU Depok Cacat Moral, Begini Penjelasannya
Ya Ampun! Kurun 2025, 93 Pekerja di Depok Kena PHK : Diprediksi Akan Meningkat Lagi
Tiga Nama Calon Sekda Depok Sudah Mengerucut : Walikota Pilih Mangnguluang, Abra, atau Dadang?
Supir Mengantuk, Tiga Warga Cimanggis Depok Tewas di Tol Trans Sumatera : Ini Kronologinya!
Kejutan! JPU Bakal Hadirkan Saksi yang Disebut jadi Orang Ketiga pada Kasus Dewan Asusila Rudy Kurniawan