RADARDEPOK.COM-Dalam rangka memperingati HUT ke-80 Republik Indonesia, Endarto selaku Ketua RW3 Jatijajar menyelenggarakan pawai karnaval yang melibatkan 7 Ketua RT beserta seluruh warganya. Kegiatan ini akan dilaksanakan dengan berkeliling wilayah RW3 dan dimeriahkan dengan pembagian door prize menarik.
Laporan : Agnesya Wianda
Langit Jatijajar bersih dari awan, tapi pagi itu terasa sejuk oleh semangat yang menyala. Jalan-jalan kecil di RW 3 dipenuhi warna-warni merah putih. Ratusan warga mulai berkumpul di titik kumpul, sebagian mengenakan kostum unik dari pakaian pejuang kemerdekaan, seragam dokter, petani, hingga tokoh penjuang.
Dentuman musik semangat ’45 dari speaker mini mengiringi obrolan hangat dan tawa kecil warga yang bersiap pawai keliling kampung. Begitu aba-aba dari panitia terdengar, rombongan mulai melangkah menyusuri jalan yang telah ditandai sebagai rute.
Suasana pawai jalan kaki ini lebih mirip festival budaya. Di barisan depan, Ketua RW3, Endarto, berjalan bersama tujuh Ketua RT sambil membawa bendera Merah Putih yang berkibar gagah. Anak-anak berteriak riang sambil melambai ke warga yang menonton dari pinggir jalan. Sesekali terdengar yel-yel: “Merdeka atau Mati!” disambut tepuk tangan.
“Pawai ini bukan hanya parade visual, tapi juga ekspresi kebersamaan,” ujar Endarto.
Baca Juga: Asa RW9 Jatijajar Depok Menuju Kelas Utama Proklim
Tak ada yang terburu-buru, setiap RT menampilkan kekompakan mereka dengan iringan tawa dan sorak-sorai warga yang ikut menyemangati. Pawai jalan kaki ini menjadi puncak rangkaian kegiatan Agustusan yang sudah dimulai sejak awal bulan.
“Kita ingin semua warga merasa terlibat. Bukan hanya jadi penonton, tapi ikut bergerak, ikut tertawa, ikut bangga,” ujarnya
Endarto juga menyiapkan door prize sebagai bentuk apresiasi, mulai dari rice cooker, setrika, kipas angin, hingga hadiah hiburan lainnya. Acara ditutup di lapangan kecil RW, tempat panitia menyiapkan panggung sederhana. Warga tampak antusias menanti pengundian hadiah.
Anak-anak duduk lesehan sambil menikmati es mambo buatan ibu-ibu PKK. Beberapa remaja sibuk mengabadikan momen lewat kamera ponsel, mengunggahnya ke media sosialnya. Dari balik panggung, Endarto tersenyum melihat warganya lebur dalam suasana meriah.
“Pawai ini bukan soal kostum paling keren atau RT mana yang paling heboh. Tapi soal rasa. Bahwa di usia ke-80 kemerdekaan ini, semangat gotong royong dan cinta tanah air masih hidup di kampung kami,” tandas Endarto. ***
Artikel Terkait
Pelayanan Loket Terminal Jatijajar Depok Dipindah, Akibat Plafon Ambruk Dihempas Puting Beliung
Kebakaran di Jatijajar Depok Hanguskan 3 Rumah, Anggota DPRD Kota Depok Nuryuliani Turun Tangan Bantu Korban
Mengintip HUT ke 9 Jakmania Jatijajar Depok : Dari Cikini ke Cimanggis, Tak Boleh Rasis ke Suporter Lain
Kelurahan Jatijajar Depok Aktif Dampingi Korban Kebakaran, Ini yang Dilakukan Lurah
Truk Pengangkut Buku SD Tercebur ke Situ Jatijajar Depok, Polisi Kerahkan Tiga Mobil Derek untuk Evakuasi