“Kita sedang memperingati orang yang paling mulia dan baik. Di mana semua kesalahannya sudah dihapuskan Allah SWT, dia adalah Nabi Muhammad SAW,” ujar dia.
Selain itu, Ustadz Safruddin juga menceritakan kondisi dunia saat kelahiran Nabi Muhammad SAW pada tahun 571 Masehi, yang saat itu dilanda berbagai masalah sosial dan moral.
“Di saat Nabi Muhammad lahir 571 Masehi saat itu dunia sedang tidak baik-baik saja. Jadi kedatangan Nabi Muhammad SAW seperti sebuah cahaya untuk masa depan manusia,” kata dia.
Baca Juga: Siskamling RW1 Duren Mekar Depok : Jaga Keamanan Sambil Gedor Rumah Tebar Sembako
Melalui kisah-kisah sederhana dari kehidupan Nabi, seperti kejujuran beliau dalam berdagang sejak muda, kesabaran dalam menghadapi cobaan, dan kasih sayangnya terhadap semua makhluk, Ustadz Safruddin memberikan contoh yang mudah dipahami oleh para siswa.
Kisah-kisah ini menjadi bekal berharga bagi para siswa untuk meneladani sikap-sikap terpuji tersebut dalam pergaulan sehari-hari, baik di lingkungan sekolah maupun di rumah.
Baca Juga: Sosialisasikan Perda Provinsi Jawa Barat: Samsul Hidayat: Butuh Kekompakan
“Peringatan Maulid Nabi ini tidak hanya menjadi perayaan keagamaan semata, tetapi juga menjadi sarana edukasi yang efektif bagi SMPN 33 Depok untuk melahirkan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki pondasi moral dan spiritual yang kokoh,” tutur dia.***
Artikel Terkait
SMPN 33 Depok Tingkatkan Kompetensi Guru, Simak Tujuannya
Cara SMPN 34 Depok Memaknai Maulid Nabi Muhammad SAW : Tanamkan Cinta Rosul, Kuatkan Rasa Menghormati Sesama
SMPN 20 Depok Komitmen Tanamkan Keteladanan Rasulullah SAW
Peringatan Hari Literasi Nasional di SMPN 2 Depok : Lokakarya Digital Persada, Siswa Bijak Manfaatkan Teknologi
Apel Kebangsaan SMPN 20 Depok Bentuk Kedisiplinan Siswa