RADARDEPOK.COM – Supriyanto secara sah terpilih menjadi ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Depok, Kecamatan Cipayung periode 2025–2030, dengan raihan suara tertinggin dalam pemilihan tersebut.
Supriyanto berhasil mengumpulkan sebanyak 32 suara dari 55 pemilih dari perwakilan guru dan anggota PGRI Cabang Cipayung, yang dilaksanakan di Aula Gedung PGRI Kota Depok, Kecamatan Cilodong, beberapa waktu lalu.
Dalam pemilihan tersebut, Supriyanto mengungguli dari lima kanidat calon ketua PGRI Kecamatan Cipayung yang bersaing yaitu, Ahmad Sadeli, Juanda, Nurseha, Elsalina dan Yocemagdalena.
Dalam struktur pengurus lainnya yang dipilih secara demokrasi juga, ditetapkan bahwa Ahmad Sadeli, sebagai Wakil Ketua I, Juanda, sebagai Wakil Ketua II, Titin Supriatin sebagai Sekretaris PGRI Kecamatan Cipayung.
Usai terpilih, Supriyanto menyampaikan komitmennya untuk tidak memberikan janji-janji muluk, tetapi fokus pada pelestarian program yang baik dan inovasi baru yang sesuai dengan dinamika regulasi pendidikan.
“Saya ingin membawa PGRI Cabang Cipayung seperti sebuah orkestra. Masing-masing anggota punya suara yang bagus secara individu, tapi akan terdengar lebih indah dan kuat saat bersatu,” ujar dia.
Baca Juga: Empat Siswa MTsN Depok Melaju ke OMI Provinsi Jawa Barat
Menurut Supriyanto, penting menjadikan PGRI sebagai organisasi yang tanggap terhadap perubahan zaman dan mampu memberikan dampak langsung bagi peserta didik dan guru.
“Saya mengajak seluruh anggota untuk tetap semangat dan menjadikan PGRI sebagai rumah bersama yang membanggakan,” ujar dia.
Sementara itu, Ketua PGRI Kota Depok, H. Nisar, yang hadir langsung dalam kegiatan dan secara resmi melantik pengurus baru PGRI Cabang Cipayung. Dalam arahannya, dia menekankan agar pengurus yang terpilih segera melengkapi struktur organisasi dan menyusun program kerja.
Baca Juga: SMPN 25 Depok Bangun Tiga Ruang Kelas dan Satu Ruang Lab, Catat Anggaran yang Digelontorkan
“Saya berharap besar kepada pengurus baru agar mampu membawa semangat serta pola pikir yang progresif. Jangan hanya jadi organisasi seremonial, tapi bisa jadi saluran aspirasi guru ke tingkat kota hingga pusat,” kata dia.
Nisar juga menegaskan bahwa PGRI Kota Depok hanya bertindak sebagai fasilitator, bukan pengambil keputusan dalam proses pemilihan.
“Kami tidak intervensi. Tugas kami hanya memberikan arahan dan memastikan jalannya proses demokratis,” tutur dia.***
Artikel Terkait
Dana Bagi Hasil di Jawa Barat Anjlok, Depok dapat Rp45 Miliar : Ini Data Selengkapnya
Duh Ngeri! 2.328 Warga Depok Terjangkit DBD : Dua Orang Meninggal, Ini Rinciannya
Duel dengan Pemain PSPS Pekanbaru, Sayap Kanan Persikad Depok Gegar Otak : Disikut di Udara
Siap-siap! Beli Ponsel Bekas Harus Balik Nama, Penjual di Depok : Jangan Bikin Susah
Selamat Datang! Rugby jadi Cabor ke-55 di Depok
Langgar Aturan Imigrasi, Dua WNA Asal Afrika Diamankan di Depok