Senin, 22 Desember 2025

Mengintip Perjuangan PRNU Mekarsari Depok : Ikhtiar Meneguhkan Dakwah Moderat, Hidupkan Semangat Ahlussunnah

- Selasa, 7 Oktober 2025 | 08:35 WIB
Foto bersama Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) menggelar kegiatan Lailatul Ijtima’ Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok , Sabtu (4/10). (DOKUMEN PEMKOT DEPOK)
Foto bersama Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) menggelar kegiatan Lailatul Ijtima’ Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok , Sabtu (4/10). (DOKUMEN PEMKOT DEPOK)

RADARDEPOK.COM-Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, menyelenggarakan kegiatan Lailatul Ijtima’ di Masjid Jami’ Al-Muttaqin RW 14, Sabtu (4/10).

Laporan : Agnesya Wianda

Malam belum terlalu larut. Suara lantunan doa dan syair pujian kepada Nabi menggema dari Masjid Jami’ Al-Muttaqin, RW14 Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Cimanggis, Sabtu (4/10). Udara terasa hangat, seolah menyatu dengan semangat para jamaah yang mulai memadati ruang utama masjid.

Satu per satu, para tokoh agama, pengurus ranting Nahdlatul Ulama, hingga warga sekitar, datang bersalaman menyulut keakraban dalam balutan sarung dan peci. Lampu masjid menyala temaram, menyorot barisan kitab yang tersusun di hadapan pembicara malam itu, Zakaria, yang dengan tenang membuka halaman Kitab Ahlussunnah wal Jama’ah karya Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari.

Di hadapan 46 peserta yang khusyuk menyimak, dia membedah bab tentang ‘Sunnah dan Bid’ah’. Bukan hanya kajian teks, tapi ruang penguatan nilai-nilai moderat dan toleran yang menjadi ruh Nahdlatul Ulama sejak didirikan hampir seabad silam.

Baca Juga: Hari Santri Nasional 2025, PCNU Kota Depok Napak Tilaske Makan Tokoh NU di Kecamatan Cipayung

Di tengah derasnya arus informasi yang kadang memecah belah, Lailatul Ijtima’ ini menjadi semacam pelabuhan tempat kembali bagi mereka yang merindukan Islam yang ramah dan membumi.

“Ini bukan sekadar pengajian. Ini adalah pengikat silaturahmi, penguat organisasi, dan penyambung semangat perjuangan ulama,” ujar Ahmad Firdaus, Ketua MWC NU Cimanggis.

Ahmad berbicara tidak hanya sebagai ketua, tapi sebagai bagian dari komunitas yang sedang berjuang menjaga denyut tradisi di tengah urbanisasi. Maka, selain kajian keagamaan, malam itu juga menjadi ruang konsolidasi, mencatat ulang masjid, musholla, dan majelis taklim yang berafiliasi dengan NU di wilayah Cimanggis.

“Pendataan ini krusial, agar dakwah kita tetap berbasis jamaah dan koordinasi antar-pengurus lebih terarah,” ujar Ahmad.

Baca Juga: NU dan Muhammadiyah Tegaskan Depok Kota Damai, Warga Diminta Jaga Kondusifitas

Di sela obrolan, gelak tawa ringan terdengar dari sisi belakang masjid. Secangkir kopi dan sepiring ubi rebus menjadi perekat suasana. Tak ada jarak antara pengurus dan warga. Lailatul Ijtima’ menjelma ruang bersama yang penuh harap, bahwa gerakan NU, sekecil apapun skalanya, selalu tumbuh dari akar, dari masjid-masjid kampung seperti ini.

Ketua PRNU Mekarsari, Ustadz M. Irwan Husaini menyebut, kegiatan itu sebagai ‘napas’ dari gerakan keilmuan NU.

“Bukan hanya untuk menambah ilmu, tetapi juga mempererat ukhuwah, menyatukan semangat, dan membina kader-kader dakwah yang militan,” tandas Irwan. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X