“Karena peminatnya banyak, kami membagi siswa ke dalam grup bergiliran yang beraktivitas setiap hari Senin hingga Jumat sepulang sekolah,” tambah Sukmawaty.
Tak hanya itu, para peserta didik juga melakukan pembersihan gulma atau rumput liar di sekitar kebun, kemudian mengumpulkan dan membuangnya di tempat pembakaran, menata batu/koral di galengan atau jalan setapak menuju kebun.
“Merawat tanaman, seperti memangkas daun jagung bagian bawah yang sudah berbuah dan memetik hasil panen, seperti cabe merah, jagung yang rambutnya sudah coklat tua, terong hijau, dan papaya,” kata dia.
Baca Juga: Semarak Kebersamaan! CBR Club Indonesia Region Karawang Sukses Gelar Kopdargab ke-9 CCI Jawa Barat
Menurut dia, kehadiran Urban Farming Club dinilai memberikan manfaat ganda. Selain mengajarkan kemandirian dan tanggung jawab, program ini juga mendorong pemanfaatan lahan sekolah secara produktif.
“Tentunya hal ini, membuktikan komitmen kami dalam menciptakan generasi muda yang peduli lingkungan dan melek pertanian, sekaligus menjawab tantangan ketahanan pangan di tingkat lokal,” tutur dia.***
Artikel Terkait
Walikota Depok : Maulid Nabi SMPN 23 Depok Momen Saling Menghargai
Diajarkan Sejak Dini, Siswa SMPN 23 Depok Dilatih Mitigasi Bencana
P5 SMPN 23 Depok Mampu Tingkatkan Kualitas Pendidikan Siswa
Menengok Raihan Prestasi Olahraga SMPN 23 Depok : Borong Medali pada Sprint Swimming Challenge Student Open 2025