RADARDEPOK.COM-Ribuan liter minyak jelantah tak lagi berakhir di saluran got atau sungai di Depok. Lewat program roadshow edukatif yang digagas Tim Penggerak PKK dan Pemkot Depok, para siswa SD diajak jadi pahlawan lingkungan sejak dini, mengubah limbah dapur menjadi energi terbarukan yang bisa menggerakkan pesawat terbang.
Laporan : Agnesya Wianda
Rabu pagi itu, suasana tidak biasa. Siswa siswi datang dengan mengenakan baju koko dan baju muslim. Bukan untuk pengajian, memperingati hari santri. Namun bukan itu yang menjadi kegiatan pagi itu.
Botol-botol plastik berjejer, dengan warnah coklat pekat. Bukan air minum isinya, namun itu adalah minyak jelantah yang dikumpulkan siswa dirumahnya. Mereka antusias menyerahkan botol-botol berisi minyak bekas yang dikumpulkan bersama orang tua mereka selama dua pekan terakhir.
Kegiatan itu merupakan bagian dari roadshow edukasi minyak jelantah, program kolaborasi antara Pemerintah Kota Depok dan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK). Selama Oktober ini, mereka berkeliling dari satu sekolah dasar ke sekolah lainnya untuk mengedukasi siswa mengenai pentingnya pengelolaan limbah rumah tangga, khususnya minyak goreng bekas.
“Minyak ini tidak boleh dipakai lagi untuk menggoreng. Kalau terus dikonsumsi, bisa jadi sumber penyakit. Tapi kalau dikumpulkan seperti ini, bisa diubah jadi bahan bakar terbarukan,” ujar Ketua TP PKK Kota Depok, Siti Barkah Hasanah.
Siswa SDN Kalimulya 1, sukses mengumpulkan 1.189 liter minyak jelantah. Angka itu bukan hanya sekadar capaian kuantitatif, melainkan simbol kecil dari gerakan yang lebih besar, menyelamatkan lingkungan, sembari menumbuhkan karakter peduli sejak dini.
“Bayangkan, dari dapur rumah tangga di Depok, kita bisa ikut berkontribusi pada langit yang lebih bersih,” kata Siti Barkah.
Tak hanya SDN Kalimulya 1, program ini melibatkan 16 sekolah dasar se-Kecamatan Cilodong. Di setiap sekolah, anak-anak dibimbing memahami siklus limbah, bahaya pembuangan sembarangan, serta nilai ekonomi dari limbah yang selama ini kerap dianggap tak berguna.
“Kita tidak lagi membuang minyak jelantah sembarangan. Tidak ke got, tidak ke sungai, tidak ke laut. Sekarang, minyak bekas bisa kita kirim ke langit,” tandas Siti Barkah. ***
Artikel Terkait
PKK Kelurahan Pasir Putih Matangkan Persiapan Lomba, Ingin Libatkan Semua Kalangan, Ajak Kader Rembug Bersama
Lewat Beragam Lomba PKK, Kelurahan Bojongsari Baru Depok Tingkatkan Potensi Kader
Mengintip Sekolah Lansia di Kelurahan Curug Bojongsari Depok : Disambangi Langsung TP PKK, Sisipkan Pesan Cinta
Mengintip Pelantikan TP PKK Kelurahan Pondok Cina Depok : Sinergi Wujudkan Perubahan Positif di Masyarakat
Mengikuti Pengajian Perdana TP PKK Kelurahan Cimpaeun Depok : Pemberdayaan Berbasis Komunitas,Tingkatkan Kapasitas Kader