Minggu, 21 Desember 2025

Pelangi dari Ruang Kelas Seorang Pendidik, Kurniasih : Mengajar dengan Hati di Tengah Arus Perubahan

- Selasa, 25 November 2025 | 08:15 WIB
Pendidik dan Penulis Reflektif, Kurniasih.  (Dokumen Pribadi)
Pendidik dan Penulis Reflektif, Kurniasih.  (Dokumen Pribadi)

RADARDEPOK.COM-Kurniasih adalah seorang pendidik yang percaya bahwa setiap ruang kelas adalah ladang kehidupan. Melalui tulisan reflektifnya, ia berbagi perjalanan hati dan pikiran dalam memahami makna belajar, mengajar, dan menjadi manusia.

Laporan : Andika Eka Maulana

Di antara papan tulis yang mulai kusam dan deretan bangku yang menyimpan ribuan kisah, Kurniasih berdiri dengan tenang. Di hadapannya, wajah-wajah muda memandang penuh harap. Ada yang menyimpan mimpi, ada yang masih mencari arah, ada pula yang datang membawa beban cerita dari rumah.

Baca Juga: Heboh! Pegawai RSUD ASA Depok Pelesiran ke Malaysia dan Singapura

Namun di ruang kelas itu, bagi Kurniasih, mereka semua adalah pelangi yang sedang menunggu hujan reda. “Di antara papan tulis dan wajah-wajah muda, aku menemukan makna menjadi manusia,” kata dia.

Bagi Kurniasih, ruang kelas bukan sekadar tempat bekerja. Di sanalah ia memaknai kehidupan. Setiap pagi yang datang membawa warna baru, seperti tawa, tanya, kadang juga air mata. Dari mereka, ia belajar bahwa mendidik bukan hanya tentang menyampaikan materi, tapi tentang memahami hati, membaca luka, dan menumbuhkan harapan.

Perubahan datang silih berganti. Dunia pendidikan bergerak cepat. Kurikulum berganti, teknologi masuk tanpa permisi, dan karakter peserta didik pun semakin dinamis. Apa yang dulu dianggap cukup, kini terasa usang. Apa yang dulu efektif, hari ini harus ditinjau ulang.

Baca Juga: BRI Jakarta Pondok Indah Berkontribusi Kemeriahan USS 2025 : Berikan Beragam Promo Menarik

Namun, di tengah arus perubahan itu, Kurniasih memilih tidak gentar.

“Kadang perubahan terasa begitu cepat, seolah aku tertinggal beberapa langkah. Tapi di sanalah aku belajar: setiap perubahan selalu membawa peluang untuk tumbuh,” ungkapnya.

Ia memahami betul bahwa dunia pendidikan Indonesia tengah menghadapi tantangan besar. Akses pendidikan memang semakin terbuka, namun kualitas pembelajaran masih menyisakan pekerjaan rumah yang panjang. Hasil berbagai survei internasional, termasuk PISA, menjadi cermin yang memaksa kita menatap realita: literasi dan numerasi peserta didik masih perlu diperkuat.

Bagi Kurniasih, itu bukan sekadar angka. Itu adalah wajah-wajah anak yang setiap hari ia temui.

Baca Juga: Samsul Hidayat Menunjukan Komitmen Dalam Melestarikan Seni Budaya Sunda

“Pendidikan bukan hanya soal nilai dan angka. Ini tentang memuliakan manusia, menumbuhkan potensi, dan membentuk pribadi yang utuh,” kata dia.

Namun di balik idealisme itu, realitas tak selalu ramah. Guru dituntut untuk kreatif, inovatif, adaptif. Di sisi lain, beban administrasi seperti tembok tinggi yang kadang menghalangi langkah. Banyak waktu tersita untuk laporan dan data, bukan untuk menyelami pikiran dan perasaan peserta didik.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

LDKS jadi Fondasi Kepemimpinan Siswa SMKN 3 Depok

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:15 WIB

Perayaan Natal TK dan SD Kwitang 8 PSKD Penuh Sukacita

Senin, 15 Desember 2025 | 21:57 WIB
X