Capaian PBB di Depok Lebih Rp5 Miliar

RADARDEPOK.COM - Capaian Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Pedesaan dan Perkotaan (P2) di Kota Depok melampaui Rp5 miliar dari target yang ditetapkan. Adapun, perolehan itu terjadi pada ahun 2023 Triwulan I dengan lebih sebesar 19,41 persen.

Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Depok, Wahid Suyono mengatakan, realisasi PBB P2 di Kota Depok mencapai Rp32.180.149.574 dari target yang ditetapkan sebesar Rp 26.950.000.000 pada periode tersebut.

Baca Juga: Profil Bima Yudho Pengkritik Lampung: Kuliah di Australia, Kerja Part Time di IKEA

"Alhamdulillah, capaian target kami di triwulan I ini telah melampaui. Selisih lebihnya mencapai Rp5.230.149.574 atau sebesar 19,41 persen," kata Wahid Suyono kepada Radar Depok, Senin (17/4).

Menurut Wahid Suyono, pihaknya menargetkan realisasi PBB P2 di Kota Depok senilai Rp385 miliar hingga akhir Tahun 2023. Melihat kondisi yang ada, BKD Kota Depok optimis target tersebut dapat terealisasi.

Baca Juga: Sosok Arinal Djunaedi, Jadi Sorotan Setelah Konten Kritikan Bima Yudho Viral

"Iya mudah-mudahan bisa dicapai, kami optimistis. Karena tren pembayaran akan meningkat jelang batas akhir pembayaran PBB yaitu 31 Agustus nanti," terang Wahid Suyono.

Tidak hanya itu, dia menjelaskan, BKD Kota Depok juga melakukan sejumlah upaya untuk mempermudah masyarakat melakukan pembayaran PBB P2. Misalnya, melakukan kerja sama dengan e-commerce maupun bank-bank yang ditunjuk.

Baca Juga: Berbagi Kebahagiaan Ramadhan, Relawan PLN Tingkatkan Kualitas Pendidikan Siswa SLB BCD Nusantara

Diantaranya, BJB, loket PBB di 11 kantor kecamatan, BTN, Kantor Pos, Indomart, Alfamart, BNI, Cimb Niaga, OCBC NISP, Traveloka dan Tokopedia.

“Kemudahan bisa dirasakan masyarakat karena bisa melakukan pembayaran kapanpun dan dimanapun, pengguna akan mendapatkan konfirmasi secara langsung yang akan dikirimkan ke email," beber Wahid Suyono.

Baca Juga: Semenit, Motor Matik di Jalan Nusantara Raya Depok Raib

Bahkan, kata Wahid Suyono, pihaknya juga memberikan promosi berupa potongan harga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayarakan pajaknya.

"Hingga kesempatan mendapatkan promosi potongan harga menarik. Jadi, tidak ada alasan tidak membayar PBB P2," ujar Wahid Suyono. (ger)

Jurnalis : Gerard Soeharly