RADARDEPOK.COM – Bakul Budaya (Bareng-bareng Kumpul) Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Indonesia (UI) bersama Makara Art Center UI menggelar kegiatan bertajuk ‘Sedekah Hutan Universitas Indonesia 2023’, yang digelar Sabtu (3/6) sampai Kamis (8/6).
Penyelenggaraan acara ini sekaligus memperingati Hari Lingkungan Hidup Dunia, Senin (5/6).
Baca Juga: Muncul Benjolan dan Demam, Pedagang Sapi di Depok Takut Vaksinasi LSD
Pada rangkaian acara kirab Sedekah Hutan, Bakul Budaya dan Makara Art Center, juga melibatkan puluhan seniman tradisi Sunda dari Garut di bawah pimpinan Abah Asep Santana, untuk bersama-sama melakukan ritual penanaman pohon. Langkah ini sebagai bentuk tanda cinta untuk hutan dan juga alam semesta.
Baca Juga: Kecamatan Tapos Bakal Resmikan Gerai UMKM
Penari-penari yang dilibatkan dalam ritual ini adalah Emma Wuryandari dan Sufiania Nayasubrata dari Bakul Budaya.
Sedekah Hutan mendapat sambutan baik dari berbagai pihak, seperti Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia, PT Pertamina Hulu Energi, dan Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Baca Juga: Istri Kaesang Pangarep, Erina Gudono Angkat Suara Suaminya ke Pilkada Depok : Saya Sangat Mendukung
Kesemuanya memberikan dukungan dikarenakan acara ini menitikberatkan pada program konservasi alam lewat seni. Tujuan dari acara ini untuk mengajak berbagai elemen negeri ini, mulai dari civitas UI, pemangku kebijakan, pelajar, dan masyarakat.
“Sedekah Hutan adalah gerakan kebudayaan untuk mengatasi krisis iklim. Melalui pengetahuan dan praktek yang diwariskan dari generasi kegenerasi komunitas lokal memiliki pemahaman mendalam tentang ekosistem, pola cuaca, yang sangat penting bagi solusi terhadap krisis iklim,” terang Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek RI, Hilmar Farid.
Baca Juga: Berkedok Toko Kelontong, Warung Penjual Obat Keras di Pengasinan Depok Digeruduk
Lebih lanjut, terang Hilmar Farid, kearifan lokal juga mencakup nilai kebersamaan dan keadilan sosial, yang diharapkan bisa memperkuat keterlibatan masyarakat luas untuk mengurangi emisi karbon, dan melakukan aksi langsung seperti reforestasi di daerah masing-masing.
“Inilah kiranya langkah penting untuk mencari solusi berkelanjutan terhadap krisis iklim,” tambah Hilmar Farid.
Baca Juga: Jatim Borong 39 Penghargaan BKN Awards 2023, Khofifah: Buah Kinerja Kolaboratif
Artikel Terkait
Berkedok Toko Kelontong, Warung Penjual Obat Keras di Pengasinan Depok Digeruduk
BPJS Ketenagakerjaan Depok Serahkan Santunan Jaminan Kematian ke Ahli Waris Anggota Linmas
Istri Kaesang Pangarep, Erina Gudono Angkat Suara Suaminya ke Pilkada Depok : Saya Sangat Mendukung
Wow! Hari Pertama Penjualan Tiket Indonesia vs Argentina Ludes Terjual
Kecamatan Tapos Bakal Resmikan Gerai UMKM
Muncul Benjolan dan Demam, Pedagang Sapi di Depok Takut Vaksinasi LSD