Jumat, 22 September 2023

Universitas Pancasila Kolaborasi dengan Universiti Kebangsaan Malaysia Wujudkan Ketahanan Ekonomi

- Jumat, 9 Juni 2023 | 17:32 WIB
KETAHANANEKONOMI : Pihak Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila, bersama Fakultas Ekonomi dan Pengurusan Universiti Kebangsaan Malaysia saat foto bersama usai menggelar seminar internasional 22nd MIICEMA in conjuction with 2nd ECOBESTHA. DOK.PRIBADI
KETAHANANEKONOMI : Pihak Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila, bersama Fakultas Ekonomi dan Pengurusan Universiti Kebangsaan Malaysia saat foto bersama usai menggelar seminar internasional 22nd MIICEMA in conjuction with 2nd ECOBESTHA. DOK.PRIBADI

RADARDEPOK.COM-Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila, bersama Fakultas Ekonomi dan Pengurusan Universiti Kebangsaan Malaysia, menyelenggarakan acara seminar internasional 22nd MIICEMA in conjuction with 2nd ECOBESTHA dengan tema building economic resilience in a VUCA world pada Selasa, 6 Juni 2023. Hadir sebagai pembicara utama dalam seminar tersebut adalah Prof. Dr. Bambang Brodjonegoro (Menteri Keuangan RI 2014 – 2016) dan Anggoro Eko Cahyo (Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan).   

“MIICEMA adalah forum kerjasama antarperguruan tinggi di Indonesia dan Malaysia. Terbentuk sejak tahun 1993, saat ini anggotanya sudah mencapai 45 perguruan tinggi dari kedua negara”, ujar Gunawan yang menjadi project officer dari seminar ini.

Lebih lanjut Gunawan menjelaskan, kerjasama MIICEMA bersifat holistik khususnya dalam bidang penelitian dan publikasi ilmiah. “Seminar internasional ini adalah agenda rutin tahunan MIICEMA. Lewat forum MIICEMA ini kami harap bisa makin memperkuat hubungan kedua negara, utamanya dalam budaya akademik”, ujar Gunawan.

Seminar internasional 22nd MIICEMA in conjuction with 2nd ECOBESTHA yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila dan Fakultas Ekonomi dan Pengurusan Universiti Kebangsaan Malaysia diikuti oleh lebih dari 200 peserta dari Indonesia dan Malaysia.       

“Kami sangat senang dengan antusiasme dari para peneliti, akademisi, maupun policy maker dari kedua negara yang terlibat di acara ini. Kami bisa saling belajar dari temuan riset dan best practices dalam bidang ekonomi, manajemen, bisnis, dan lain sebagainya yang ada di kedua negara,” ungkap Gunawan.  

Gunawan menjelaskan, di dunia VUCA, akan diajak untuk terus melakukan inovasi. Pola-pola lama seperti replikasi, one size fits all, tidak lagi relevan. Seminar ini merupakan upaya yang dilakukan oleh intelektual untuk merumuskan berbagai pendekatan untuk membangun ketahanan ekonomi dalam menghadapi situasi VUCA.  

“Hasil seminar diharapkan dapat memberi nilai tambah dalam tatanan akademik, dan bagi regulator untuk menerapkan strategi dan kebijakan ekonomi yang lebih baik dalam menghadapi VUCA. Kami mengucapkan terima kasih pada co-host dan sponsor yang telah membantu terselenggaranya acara ini,” ungkap Gunawan.

Prof. Bambang Brodjonegoro di dalam sesi diskusi mengemukakan pentingnya membangun daya tahan ekonomi di tengah ketidakpastian ekonomi global. Dijelaskannya, sejumlah anomali, seperti tren inflasi yang tinggi di negara maju, seperti Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang. Sementara itu, kondisi inflasi rendah justru ditemukan di negara berkembang, termasuk Indonesia.

Baca Juga: WNA Korsel Ditemukan Gantung Diri di Cimanggis Depok, Diduga Karena Depresi

“Indonesia perlu meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonominya dengan memperkuat investasi. Sejauh ini pertumbuhan ekonomi Indonesia masih sangat mengandalkan pertumbuhan konsumsi RT yang relatif tidak berkelanjutan dibandingkan investasi,” jelasnya.

Lebih lanjut, Anggoro Eko Cahyo menjelaskan pentingnya peranan social security, khususnya bagi kelompok pekerja. Anggoro menjelaskan berbagai program jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan yang dapat diakses pekerja, baik penerima upah maupun bukan penerima upah di Indonesia, antara lain adalah Jaminan Hari Tua, Jaminan Keselamatan Kerja, dan Jaminan Kematian.

“Ketidakpastian ekonomi ini bisa sangat mengancam masa depan pekerja. Untuk itu, jaring pengaman sosial bagi pekerja sangat dibutuhkan,” tukas Anggoro.  (RD)

Editor: Arnet Kelmanutu

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Ribuan Pelamar Ramaikan Job Fair SMK YAJ Depok

Jumat, 15 September 2023 | 06:05 WIB

Tunas Global-UI Berikan Edukasi Autistik

Senin, 14 Agustus 2023 | 11:50 WIB
X