Senin, 22 Desember 2025

Tekan Angka Kematian Bayi, Ini yang Dilakukan Dinkes Depok

- Senin, 19 Juni 2023 | 14:00 WIB
Dinkes Kota Depok saat melakukan orientasi tatalaksana bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan asfiksia bagi Praktik Mandiri Bidan dan klinik (Dinkes Depok For Radar Depok)
Dinkes Kota Depok saat melakukan orientasi tatalaksana bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan asfiksia bagi Praktik Mandiri Bidan dan klinik (Dinkes Depok For Radar Depok)

RADARDEPOK.COM - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok tengah berupaya menekan angka kematian bayi. Targetnya, 1.22 per 1.000 kelahiran hidup pada Tahun 2026.

Saat ini, angka kematian bayi di Depok sebesar 1.93 per 1.000 kelahiran hidup. Angkat itu meningkat hampir dua kali lipat dari Tahun 2021.

Baca Juga: Sandiaga Uno Berharap Ada Kesempatan Bangun Komunikasi Politik dengan Megawati

Kepala Dinkes Kota Depok, Mary Liziawati mengatakan, penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu isu prioritas dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021 - 2026 Kota Depok, selain Angka Kematian Ibu (AKI).

"Penyebab terbanyak angka kematian bayi pada masa neonatal atau nol hingga 28 hari secara berurutan adalah BBLR yang mencapai 48,5 persen, Asfiksia 23,2 persen, Kelainan Kongenital 13,1 persen, Infeksi 5,5 persen, Kelainan Jantung 3,3 persen dan lain-lain," jelas Mary Liziawati, Jumat (16/6).

Baca Juga: Homeschooling Kak Seto Penuhi Ragam Pendidikan di Kota Depok

Sebagai upaya, kata Mary Liziawati, Dinkes Kota Depok menggelar orientasi tatalaksana bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan asfiksia bagi Praktik Mandiri Bidan dan klinik.

Mary Liziawati menyebut, kegiatan itu dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan dan kompetensi bidan dan klinik dalam mengidentifikasi kemungkinan kejadian BBLR dan asfiksia pada bayi baru lahir.

Baca Juga: Seorang Bocah Hanyut di Sungai Ciliwung, Berikut Ini Kronologinya

"Serta dapat melakukan tatalaksananya sehingga kelangsungan hidup bayi baru lahir dapat dipertahankan dan membatasi gejala-gejala lanjut yang mungkin timbul dan pada akhirnya akan menurunkan angka kematian bayi," ungkap Mary Liziawati.

Dengan begitu, beber Mary Liziawati, salah satu cara memperkuat tata kelola kesehatan ibu dan bayi adalah dengan kegiatan peningkatan kompetensi petugas dalam tata kelola manajemen, program dan klinis di semua fasilitas pelayanan kesehatan termasuk PMB.

Baca Juga: DAM Gelar The 27th Astra Honda Motor Technical Skill Contest 2023

"Dengan alasan tersebut, Dinas Kesehatan Kota Depok menyelenggarakan kegiatan Orientasi Tatalaksana Bayi BBLR dan Asfiksia bagi PMB dan Klinik dengan tujuan akhir yakni menurunkan Angka Kematian Bayi di Kota Depok," tukas Mary Liziawati. (ger)

Jurnalis : Gerard Soeharly

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X