RADARDEPOK.COM-Hadirnya Home Schooling Kak Seto (HSKS) di Kota Depok, ternyata permintaan dari masyarakat karena konsep pembelajarannya yang sangat dimintai pelajar. Sehingga sekolah ini berdiri untuk anak.
Pernyataan tersebut disampaikan Pendiri HSKS yang tersebar di seluruh Indonesia, bahkan Internasional, Seto Mulyadi saat diwawancara Radar Depok dalam Grand Opening HSKS yang berlokasi di Jalan Putri Tunggal, Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Cimanggis, Minggu (18/6).
"Jadi ini merupakan permintaan dari masyarakat. Kami memang ciptakan satu prinsip yang berbeda, yaitu sekolah untuk anak, bukan anak untuk sekolah," jelasnya saat Grand Opening HSKS di Kota Depok.
Dengan prinsip itu, Kak seto menyediakan sekolah yang memang banyak dibutuhkan anak tanpa terlau ketat namun tetap disiplin. Itu dilakukan, karena sesuai amanat undang-undang sistem pendidikan nasional.
"Maka kami sediakan tempatnya itu, dan ternyata cukup banyak kami sudah mendirikan sekolah formal dari tahun 1982. Ternyata saat kami buka pendidikan informal, ternyata diminati dan muridnya banyak yang berminat" terangnya.
Perlu diketahui, pendidikan informal yang dibesut Kak Seto ternyata muridnya bukan berasal dari dalam negeri namun dari berbagai negara , seperti di Australia, Jepang, Saudi Arabia, Malaysia. Bahkan Eropa.
Baca Juga: Mesin Cuci Korslet, Rumah dan Mobil di Kukusan Depok Hangus
"Jadi ternyata wajibnya bukan wajib sekolah tapi wajib belajar. Dan belajar itu bisa kapan saja, dimana saja dengan siapa saja. Jadi akhirnya kami sediakan itu. Walaupun ada sekolahnya yang nonformal, masuknya seminggu hanya 3 kali dalam sehari, waktunya hanya 3jam," ungkap Kak Seto sapaannya.
Dijelaskan Kak Seto, ada perbedaan reaksi murid saat belajar di sekolah informal miliknya saat bel berbunyi, selalu menanyakan apakah pelajaran bisa ditambah, ini adalah kenyamanan belajar dalam menggali potensi yang dimiliki setiap murid.
Berkat kenyamanan belajar tersebut, hasilnya sekarang alumni HSKS lebih dari 3ribu pelahar banyak yang di perguruan tingi negeri, seperti di Universitas Indonesia (UI), Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Sumatera Utara (USU) dan Universitas Nasional (UNAS). Bukan sekedar di negeri, banyak juga yang masuk perguruan tinggi swasta, seperti di Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Bahkan, yang jadi artis juga banyak, seperti Nikita willy, Citra scholastika, Prilly latuconsina.
"Lalu yang jadi juara olahraga internasional juara motor cross, juara golf internasional. Yang begitu lulus SMA belum 1 tahun juga sudah bisa buka coffe shop sendiri. Jadi yang dunia bisnis juga ada," terang Kak Seto.
Memang HSKS, hadir untuk menjawab makna pendidikan sesuai dengan Undang-Undang Sistim Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 1, mengatakan pendidikan adalah usaha sadar yang mewujudkan suasana pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya.
Sehingga capaiannya itu kata Kak Seto, bukan ajang mengisi kepala anak dengan beragam hafalan pelajaran, tapi lebih pada menggali potensi dirinya.
"Jadi yang cerdas itu bukan pintar matematika atau pinter gambar, fisika atau biologi," ungkapnya.
Artikel Terkait
Pelajar di Sawangan Dibekali Wawasan Tahapan Pemilu
Daftar Sekolah Kedinasan 2023 yang Paling Diburu! Jadwal, Lokasi, dan Tips Sukses
Putri Ariani Raih Beasiswa ke Sekolah Impiannya, The Julliard School dari Kemendikbudristek
Depok Bakal Punya 42 Kepala Sekolah Baru, Ini Waktu Pelantikannya
Pelajar di Depok Bakal Kantongi KTP Elektronik, Disdukcapil Mau Lakukan Ini