Senin, 22 Desember 2025

Marak Badut Anak di Depok, DP3AP2KB Siap Kolaborasi Maksimal Lintas Dinas

- Kamis, 3 Agustus 2023 | 09:20 WIB
SEDANG MEMINTA-MINTA : Salah satu badut anak di Kota Depok sedang meminta-minta kepada pembeli jajanan. (YUSUF/RADAR DEPOK)
SEDANG MEMINTA-MINTA : Salah satu badut anak di Kota Depok sedang meminta-minta kepada pembeli jajanan. (YUSUF/RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM – Maraknya badut anak belakangan ini menjadi perhatian serius bagi Dinas Perlindungan, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Depok.

Dalam menghadapi situasi ini, Kepala Dinas DP3AP2KB Kota Depok, Nessi Annisa Handari menyebut, akan melibatkan kolaborasi dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Pendidikan (Disdik) dan Lembaga Zakat yang berperan membantu kendala ekonomi atau donasi.

“Secara rutin saat ada penertiban Satpol PP, dan bila terdapat anak di dalamnya. DP3AP2KB bersama Dinsos memberikan edukasi baik kepada anak dan orang tua/keluarga anak tersebut. Itu supaya tidak membiarkan anak mereka melakukan kegiatan yang mengancam keselamatan, keamanan dan kesehatan,” ungkap Nessi Annisa Handari pada Radar Depok.

Baca Juga: Gerai UMKM Tapos Terus Ditingkatkan

Dalam hal pendidikan, pihaknya mengadakan program edukasi di sekolah-sekolah yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anak-anak agar melakukan kegiatan yang positif.

“Dinas kerap kali melakukan edukasi gerakan perlindungan anak di wilayah dan sekolah, untuk mengingatkan upaya perlindungan anak yang harus terus dilakukan bersama,” lanjut Nessi.

Selain instansi pemerintah. DP3AP2KB juga bekerja sama dengan Baznas Kota Depok, dalam membantu kendala ekonomi yang dialami keluarga anak badut jalanan. Dukungan ini diharapkan dapat mengurangi beban finansial.

Baca Juga: Cimpaeun Borong Juara Lomba Tingkat Provinsi

“Bila keluarga tersebut terkendala ekonomi akan dibantu dicarikan donasi baik dari perorangan, yayasan maupun dengan lembaga zakat seperti Baznas Depok,” jelas Nessi.

Ditingkat lembaga masyarakat terbawah DP3AP2KB juga melibatkan RW dalam menjalankan program ramah anak. Program ini mengawasi bagaimana pemenuhan dan peelindungan anak dapat diimplementasikan ditingkat bawah.

“Di dalamnya ada kegiatan semacam parenting terkait pola asuh anak dan lainnya,” sambung dia.

Baca Juga: Marak, Badut Jalanan Berkeliaran di Depok

DP3AP2KB berharap, masyarakat dapat membantu dalam menangani persoalan ini dengan tidak memberika uang. Sebab tindakan tersebut dapat berpotensi merugikan anak badut jalanan.

“Tidak memberikan uang kepada peminta-minta apalagi usia anak, demi melindungi mereka. Para orang tua atau masyarakat agar tidak membiarkan anak menjadi peminta minta. Arahkan kegiatan anak pada hal positif demi masa depannya.” tegas Nessi Annisa Handari.***

Jurnalis : Fauzan Rasyid

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X