Baca Juga: Sekda Depok Supian Suri Tak Menampik Maju Pilkada 2024
Sayangnya, ungkap Devie Rahmawati, perkembangan emosi manusia terjadi jauh lebih cepat. Inilah yang menjelaskan mengapa sering kali pelaku tawuran kesulitan dalam mengambil keputusan yang rasional, karena emosi lebih dominan daripada logika.
“Berpikir saja tidak logis tidak heran bertindaknya tidak baik,” ungkap Devie Rahmawati
Lebih lanjut, wanita yang pernah menyambut presiden ke-44 Amerika Serikat saat datang ke Indonesia ini menjelaskan, para pelaku tawuran merindukan Pengakuan, Pelukan dan Pujian (3P) yang tidak mereka temukan di rumah. Dengan demikian, kurangnya perhatian dan pendidikan emosional mengarahkan para pelaku tawuran mencari di jalanan.
Baca Juga: Meta Kenalkan Platform AudioCraft, Segera Kenali Ini
“Berdasarkan studi lebih dari 30 tahun, mereka menjadikan jalanan untuk mendapatkan pengakuan. Karena semakin sadis dia akan diakui menjadi anak yang hebat,” tegas Devie Rahmawati.
Untuk itu, dia mendorong pentingnya pendidikan emosional di lingkungan keluarga. Perlunya perhatian yang cukup dari orang tua kepada anak, agar kejadian memilukan ini dapat diminimalisir.
Baca Juga: Caleg DPRD Depok Qori Hatmalina Hadir di Dapil Saboci, Dijamin Petahana Gigit Jari
“Sudahi jarak anatara anak dan orang tua yang masih tradisi di negei ini,” tegas Devie Rahmawati.
Selain itu, Devie Rahmawati mengaku, upaya yang diberikan penegak hukum dalam menjaga keteriban sudah baik sejauh ini. Namun, dia menggaris bawahi peran penting dalam mencegah aksi tawuran juga ada di tangan masyarakat sekitar.
Baca Juga: Legislator Minta SSA Jalan Nusantara Depok Dikaji Ulang, Begini Alasannya
“Penegak hukum itu jumlahnya dikit, persoalan sudah banyak belum pinjol belum orang tersinggung, ditambah ada dunia maya. Masyarakat itu punya tanggung jawab kalau ada anak nongkrong jangan cuek aja dong,” sambung Devie Rahmawati.
Disisi lain, Devie Rahmawati juga mengapresiasi program merdeka belajar dari Kementrian Pendidikan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang dapat menjadi salah satu pencegahan aksi tawuran antar sekolah. Sebab, dari merdeka belajar siswa dapat menyalurkan energinya ke arah yang positif.
Baca Juga: Tol Bocimi Pangkas Perjalanan Jakarta menuju Sukabumi jadi 2,5 Jam, Jokowi: Biasanya 6 Jam
“Pemerintah udah keren banget sudah punya merdeka belajar. Tapi berkaca dari negara maju mereka maju karena program 40 tahun lalu jadi kalau merdeka belajar baru sekarang 40 tahun nanti baru berasa,” jelas Dr. Devie Rahmawati.
Artikel Terkait
Ramalan Zodiak Leo Besok Senin, 8 Agustus 2023: Percayalah sama Pacar Kamu!
PT DAM Hadirkan Special Gift Pembelian New Honda Genio dan Vario 160, Tampil Lebih Sporty
Rekomendasi 5 Tempat Wisata di Pangalengan yang Wajib Didatangi Sobat Depok, Saatnya Uji Adrenalin
Presiden Jokowi Resmikan Indonesia Arena, Erick Thohir: tak Pernah Berpikir Basket Punya Arena Semegah ini
Rekomendasi 3 Tempat Wisata di Garut, Sangat Cocok Buat Sobat Depok yang Melintas di Jalur Selatan
Lirik Lagu Merah Putih Iwan Fals, Hari Kemerdekan 17 Agustus di Depok bakal Makin Meriah
Video Pegendara Motor Matik Dikejar Pekerja Proyek Viral di Medsos, Netizen: Terobos Jalan di Cor