RADARDEPOK.COM - Penanganan kasus kekerasan anak dan perempuan di Kota Depok melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) dinilai berhasil.
Baca Juga: 13 Toko Kue Kering yang jadi Primadona Hajatan Orang Depok, Rasa Enak dan Nggak Perlu Ribet
Tentunya, keberhasilan itu tidak terlepas dari respon cepat, kordinasi serta komunikasi yang dilakukan Kepala DKP3AP2KB Kota Depok, Nessi Annisa Handari.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat, Gusti Agung Kim Fajar Wiyati Oka mengatakan, penanganan tindakan kekekerasan terhadap anak dan perempuan di Kota Depok sudah dijalankan dengan baik.
"Bu Kadis Nessi ini sangat intens berkomunikasi dengan kami di Jawa Barat apabila terjadi tindakan-tindakan kekerasan terhadap anak atau perempuan atau diskriminasi kami saling menguatkan," ungkap Gusti Agung Kim Fajar Wiyati Oka kepada Radar Depok.
Menurut Gusti Agung Kim Fajar Wiyati Oka, pihaknya merekomendasikan Kota Depok sebagai best practice dalam Rakornas PPPA 2023 di IPB Internasional Convention Center, Kota Bogor, Rabu (30/8). Hal itu merupakan bentuk apresiasi terhadap penanganan kasus terhadap anak dan perempuan.
Baca Juga: Hafid Nasir Gandeng Gerakan Aku Cinta Depok Luncurkan Program Sedekah Bensin
"Karena penyerapan Dana Alokasi Khusus (DAK) nya bagus, penyerapan anggarannya sesuai dengan perencanaan dan terbukti efektif," jelas Gusti Agung Kim Fajar Wiyati Oka.
Gusti Agung Kim Fajar Wiyati Oka menuturkan, Kota Depok telah berhasil meraih Kota Layak Anak (KLA) Tahun 2023 dengan predikat Nindya. Berangkat dari hal tersebut, pihaknya menjadikannya dasar dukungan atas pelaksanaan PPPA terbaik di Jawa Barat.
Baca Juga: Liburan Seru di Kepulauan Seribu: 5 Destinasi Impian untuk Warga Depok
"Sudah mendapat predikat Nindya itu berarti pemenuhan terhadap anak dan perempuan sudah dianggap baik. Bukan hanya itu DP3AP2KB Kota Depok juga sangat baik dalam berkoordinasi dan berkomunikasi," papar Gusti Agung Kim Fajar Wiyati Oka.
Sehingga, kata Gusti Agung Kim Fajar Wiyati Oka, kordinasi antara provinsi dan Kota Depok sangatlah baik. Buktinya, sejumlah kasus yang sempat viral di media sosial dinilai sangat cepat dalam penanganannya.
Baca Juga: SMP di Depok Pungli Rp1,75 Juta Per Murid, Disdik Turun Tangan
"Kota Depok apabila saya mendengar ada berita misalnya viral di Kota Depok saya segera koordinasi dan kerjanya cepat, bisa segera meminimalisir dampaknya agar tidak menimbulkan trauma atau stigmatisasi. Mencegah trauma korban juga agar tidak malah menjadi pelaku dimasa mendatang," tandas Gusti Agung Kim Fajar Wiyati Oka. ***