RADARDEPOK.COM - Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Jatijajar mengadakan kegiatan Lokakarya Mini (Lokmin)Tribulanan Rutin ke-3 di aula Kantor Kelurahan Jatijajar dengan tema ‘Melalui kolaborasi lintas sektor kita kendalikan Hipertensi dan aktifkan posyandu PTM’.
Kegiatan tersebut diikuti oleh perwakilan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, pimpinan wilayah baik camat dan lurah, lintas sektoral di kelurahan, serta lembaga atau organisasi kemasyarakatan.
Kepala UPTD Puskesmas Jatijajar, Rizki Andriani menjelaskan, ini merupakan kegiatan untuk meminta dukungan kepada kepada lintas sektor, terkait dengan masalah kesehatan yang berada di Kelurahan Jatijajar.
“Dengan adanya ini, untuk mengetahui dukunganya apa si dari lintas sektor ini,” ujar dia kepada Harian Radar Depok, Kamis (14/9).
Menurut dia, lokmin lintas sektor ini difokuskan untuk penyakit Hipertensi. Karena, penyakit itu masuk menjadi kategori 10 terbanyak di wilayah Jatijajar. Hal ini berdasarkan identivikasi lapangan Puskesmas Jatijajar.
“Mangkanya, hari ini kami naikan penyakit hipertensi ini di dalam kegiatan lokmin lintas sektor,” ucap dia.
Baca Juga: Cegah Stunting Sejak Masa Kehamilan, UI Luncurkan Aplikasi Si Centil Risti
Rizki Andriani mengatakan, dalam menangani penyakit ini, pihaknya akan kembali mengaktifkan posyandu PTM, yang merupakan sebagai wadah untuk memberikan edukasi penyuluhan dan sosialiasi kepada masyarakat.
“Lalu disitu juga ada skrining kesehatan kepada masyarakat dari faktor resiko Hipertensi juga sisitu,” kata dia.
Posyandu PTM ini nantinya akan ada pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar perut, gula darah dan juga akan ditanyakan faktor resikonya dari penyakit tersebut.
Baca Juga: Panggung Hiburan Puncak Acara HUT ke-78 RI di Limo, Pesta Pora dengan Panggung Hiburan
“Seperti, merokok atau tidak, minum alkohol atau tidak, makan sayur atau tidak, jadi yang menyebabkan itu semua akan kami tanyakan,” ujar dia.
Nantinya, kata Rizki Andriani jika sudah terdeksi dari posyandu PTM, akan di tindak lanjuti oleh pihak puskesmas.
“Memang posyandu dan posbindu itu bukan tempat melakukan mengobatan, melainkan tempat untuk skrining kesehatan,” ungkap dia.