RADARDEPOK.COM - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Depok menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis Ketahanan Keluarga Anti Narkoba, yang diikuti 20 kader Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga atau TP PKK Depok, di Wisma Hijau, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Cimanggis, Selasa (3/10).
Baca Juga: Sebulan, Satpol PP Depok Amankan 29.956 Batang Rokok Ilegal
BNN Kota Depok mencatat, prevalensi penyalahgunaan narkotika mencapai angka sebesar 1,95 persen atau sebanyak 3,6 juta penduduk Indonesia pada Tahun 2021. Sehingga, kader TP PKK Kota Depok dinilai tepat untuk melakukan ketahanan keluarga dalam mencegah penyalahgunaan narkotika.
Ketua Tim Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Kota Depok, Purwoko Nugroho mengatakan, penyalahgunaan narkotika biasanya dipengaruhi lingkungan keluarga yang menggunakan narkotika ataupun menimbulkan konflik. Makanya butuh ketahanan keluarga.
Baca Juga: PT Transjakarta Kembalikan Rute D11 Depok BKN, Sebelumnya Hanya Sampai Stasiun LRT Harjamukti
Berangkat dari hal itu, jelas Purwoko Nugroho, BNN Kota Depok sengaja menyasar TP PKK Kota Depok dalam kegiatan Bimbingan Teknis Ketahanan Keluarga Anti Narkoba.
"Sebetulnya, program Ketahanan Keluarga Anti Narkoba di Kota Depok sudah berjalan sejak tahun 2021 hingga 2023 ini dengan sasarannya adalah keluarga yang tinggal di Kelurahan Pancoran Mas pada 2021, Abadijaya dan Cipayung pada 2022 dan Mekarjaya pada 2023. Di tahun 2023 ini, kami melakukan inovasi, akselerasi program Ketahanan Keluarga Anti Narkoba dengan melibatkan kader TP PKK Kota Depok dari tingkat Kota, 11 Kecamatan dan 2 Kelurahan," papar Purwoko Nugroho kepada Radar Depok, Selasa (3/10).
Baca Juga: Genjot Olahraga di Depok, Ini Pesan Dessiana
Menurut Purwoko Nugroho, BNN Kota Depok mendorong agar kader TP PKK yang mengikuti Bimbingan Teknis Ketahanan Keluarga Anti Narkoba itu dapat menggelar kegiatan serupa di wilayah masing-masing, termasuk kelurahan dan kecamatan. Mengingat, pihaknya memiliki keterbatasan untuk melakukan hal tersebut.
"Inovasi dari kegiatan ini adalah, jika sebelumnya kegiatan Ketahanan Keluarga Anti Narkoba dilaksanakan oleh BNN Kota Depok dan fasilitatornya berasal dari BNN Kota Depok dan Puspaga Kota Depok, maka harapan kami, melalui kegiatan Bimtek ini, ke depannya kegiatan ini dapat dilaksanakan di masing-masing Kecamatan dengan fasilitator adalah para Kader TP PKK tingkat Kecamatan. Sehingga, jika sebelumnya, kegiatan Ketahanan Keluarga Anti Narkoba hanya dapat dilaksanakan pada satu Kelurahan tiap tahunnya, maka harapannya, ke depan, kegiatan Ketahanan Keluarga Anti Narkoba dapat dilaksanakan minimal di 11 Kelurahan dalam satu tahun," papar Purwoko Nugroho.
Baca Juga: Tempat Pembuangan dan Pembakaran Sampah Ilegal Dikeluhkan
Perwakilan UNODC Indonesia, Lucky Pramitasari menerangkan, pihaknya mengapresiasi Bimbingan Teknis Ketahanan Keluarga Anti Narkoba yang digelar BNN Kota Depok.
"Melalui kegiatan ini, peserta diperkenalkan modul Family United, revisi dari modul Ketahanan Keluarga Anti Narkoba yang telah dikeluarkan oleh BNN pada tahun 2020. Modul revisi ini baru akan di launching oleh BNN RI pada tahun 2024. Artinya, peserta Bimtek ini merupakan peserta yang pertama kali mempraktekan modul tersebut, langsung bersama dengan kami, UNODC dan BNN RI," tutur Lucky Pramitasari.
Baca Juga: Tempat Pembuangan dan Pembakaran Sampah Ilegal Dikeluhkan
Penyuluh Narkoba Ahli Muda Deputi Pencegahan BNN RI, Eva Fitri Yuanita menjelaskan, modul tersebut telah teruji di 23 negara, termasuk diantaranya negara konflik seperti Afghanistan dengan hasil keluaran yang baik. Untuk itu, pada tahun 2018 BNN RI mengadopsi modul tersebut dan pada tahun 2020 modul tersebut diperkenalkan di Indonesia sebagai modul Ketahanan Keluarga Anti Narkoba.