“Contoh dagelan atau drama kaya gini sudah dimainkan dari kasus sebelumnya. Ya itu, SDN Poncin 1 sama KDS tapi menguap dengan sendirinya,” papar Army Mulyanto.
Dirinya mengingatkan pada Pemerintah Kota Depok hingga Anggota DPRD jangan terus memainkan drama klasik semacam ini, karena masyarakat semakin cerdas. Jangan sampai hilang harapan masyarakat hingga beramai-ramai memberikan ‘hastag kami muak dengan drama’.
Baca Juga: Maling Rokok Beraksi Saat Hujan, dapat Salam Olahraga dari Warga : Ditangkap Polsek Bojonggede
“Jangan sampai itu terjadi. Penanganan stunting ini kan harus serius, harus amanah karena itu tentang masa depan Bangsa dan Negara, tentunya juga Kota Depok,” beber Army Mulyanto.
Memang diketahui beberapa hari belakangan ini, masyarakat yang menjadi penerima makanan stunting mendapat makanan yang tidak layak di beberapa wilayah. Dengan biaya Rp18 ribu permakan namun isinya sekedar otak-otak, tahu putih, dan nasi. (***)