RADARDEPOK.COM–Polemik penutupan semua akses Pondok Pesantren (Ponpes) Khoirur Rooziqiin, Kelurahan/Kecamatan Beji, Kota Depok, belum tuntas hingga Kamis (7/3).
Perkara itu akan berlanjut ke babak baru, dengan mediasi yang akan dilakukan pada Minggu (10/3) di kantor Kecamatan Beji, guna mencari solusi dari permasalahan yang terjadi di Pondok Pesantren Khoirur Rooziqiin.
Baca Juga: Engga Usah Bingung Bund, Mau Jualan Apa? Bikin Es Matcha Kekinian Aja, Laris Manis Saat Bulan Puasa
Mediasi yang akan berlangsung, akan dihadiri Pembina Yayasan Pesantren Khoirur Rooziqiin, beserta pihak lainnya yang terlibat dalam persoalan tutupnya empat sisi mata angin di pondok pesantren tersebut.
Pimpinan Pondok Pesantren Khoirur Rooziqiin, Ali Murtadlo menerangkan, sebenarnya mediasi untuk mencari solusi permasalahan itu akan dilakukan pada Kamis (7/3) ini. Namun rencana tersebut tertunda, lantaran pihaknya masih menunggu Pembina Yayasan Pondok Pesantren Khoirur Rooziqiin.
“Karena memang, yang dipinta oleh teman-teman di Rawamaya atau ahli waris di sini khususnya itu hadirnya Pembina Yayasan Pondok Pesantren Khoirur Rooziqiin,” ungkap Ali Murtadlo, Kamis (7/3).
Namun, sambung Ali Murtadlo, karena Pembina Yayasan Pondok Pesantren Khoirur Rooziqiin berhalangan hadir lantaran sedang menjalankan ibadah umrah, untuk itu mediasi akhirnya ditunda, dan rencananya akan berlangsung Minggu (10/3) di kantor Kecamatan Beji.
“Insyaallah Sabtu (9/3) nanti pembina yayasan sudah pulang umrah, dan bisa menghadiri mediasi nantinya,” ujar dia.
Nantinya, sambung Ali Murtadlo, mediasi akan melibatkan pihak dari Pondok Pesantren Khoirur Rooziqiin, pengurus lingkungan yang berada di sisi barat pondok pesantren, serta ahli waris pemilik tanah yang ada di Jalan Rawamaya Beji.
Baca Juga: KPP Pratama Cimanggis Mudahkan WP Bayar Pajak, Begini Caranya
“Harapan kami dari mediasi ini adalah sebuah solusi dari permasalahan ini. Karena bagaimana pun, lahan yang terkurung harus memiliki akses jalan,” tutur Ali Murtadlo. (***)