RADARDEPOK.COM – Kendati sudah memasuki pertengahan bulan suci Ramadan 1445 Hijriah. Hingga kemarin (24/3), belum ada kenaikan harga tiket bus yang signifikan di sejumlah perusahaan otobus (PO), di Terminal Tipe A Jatijajar.
Tak hanya tiket bus, peningkatan jumlah penumpang yang akan melaksanakan mudik ke kampung halamanya juga belum terlihat di Terminal Jatijajar. Hal ini yang menjadi salah satu keluhan dari berbagai PO bus.
Petugas PO Dieng Indah di Terminal Jatijajar, Musa mengungkapkan, hingga saat ini belum ada kenaikan harga tiket bis menjelang bulan suci Ramadan 1445 Hijriah.
Baca Juga: Jangan Ragu! Wakil Walikota Pastikan Takjil di Depok Aman Dikonsumsi
“Belum ada, kami masih harga nornal seperti biasanya, sesuai dengan aturan PO pusat kami,” ujar dia kepada Harian Radar Depok, Minggu (24/3).
Musa mengatakan, kenaikan harga tiket di Terminal Jatijajar, termasuk PO bus akan terjadi pada 4 April 2024 atau sekitar H-7 hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.
“Saat ini kami masih menjual harga nornal, yakni tujuan Wonosobo dan sekitarnya masih Rp185 ribu dengan harga flat, pada April, harga tiket tersebut dipastikan akan melonjak tinggi hingga Rp500 ribu,” kata dia.
Baca Juga: Makanan di Depok Aman Konsumsi, Ini Penjelasan Imam Budi Hartono Usai Kunjungan ke Pasar Depok Jaya
Kenaikan harga tiket ini, kata Musa, memang sudah terjadi setiap menjelang Idul Fitri. Namun, pada tahun ini, telah terjadi penurunan angka penumpang yang signifikan dari tahun-tahun sebelumnya.
“Kalau penumpang turun drastis di tahun ini, untuk PO saya sendiri aja masih terbilang kosong hingga hari raya Idul Fitri,” ungkap dia.
Musa mengatakan, penurunan jumlah penumpang mudik tersebut dikarekanakan banyaknya perusahaan swasta dan negeri yang mengadakan mudik gratis di setiap kota, salah satunya di Terminal Jatijajar.
Baca Juga: Keren, Walikota Depok Raih Penghargaan TOP BUMD Awards 2024
“Itu yang jadi permasalahan kita semua (PO bus), karena banyaknya event mudik gratis jadi penumpang sepi, walaupun beberapa event tersebut menggunakan beberapoa PO bus dari sini, tetapi tidak semua bisa ikut,” ujar dia.
Musa mengatakan, tak bisa melakukan apa-apa, selain menunggu para penumpang yang datang ingin membeli tiket di PO-nya.
“Kita hanya bisa pasrah aja, bisanya nanti ada penumpang-penumpang dadakan yang membeli tiket langsung berangkat,” kata dia.