RADARDEPOK.COM – Warga di Perumahan Pondok Sukatani Permai digegerkan dengan aksi seorang buruh lepas yang nekat gantung diri, di kontrakanya, yang berada di Jalan Tanjung, RT7/20, Kelurahan Sukatani, Kecamatan Tapos.
Seorang buruh lepas tersebut bernama Da (35), disebut mengalami depresi hingga memutuskan bunuh diri, akibat masalah ekonomi. Hal ini terungkap adanya surat wasiat yang ditulisnya.
Kapolsek Cimanggis, Kompol Judika Sinaga menjelaskan, kejadian tersebut pada Senin (1/4) malam, berawal dari dua anak buahnya yang melihat bosnya tersebut sudah tewas tergantung rumah kontrakannya.
Baca Juga: Ramadan Berbagi, RS Grha Permata Ibu Salurkan 1.300 Paket pada Yatim hingga Duafa
“Sekira pukul 20:00 WIB saat anak buahnya yang sedang mengobrol di depan kotrakannya dan saat masuk salah satu saksi melihat korban sudah tergantung di pintu kamar mandi,” ujar Kompol Judika Sinaga kepada Radar Depok, Selasa (2/2).
Mengetahui hal tersebut, kata Kompol Judika, saksi beritahukan kepada pemilik kontrakan yang bernama Yepi Purnama, sekaligus memberitahu pada pengurus lingkungan bahwa ada gantung diri.
“Setelah itu ketua RW melaporkan kejadian tersebut kepada Bimas Sukatani dan melaporkannya ke Piket Polsek Cimanggis,” ucap Kompol Judika Sinaga.
Baca Juga: Rekomendasi Resto Baru di Sentul dengan Nuansa Khas Jogja, Buka Puasa di Sini Pasti Bikin Betah
Kompol Judika Sinaga menjelaskan, dari hasil dari identifikasi Inafis Polres Metro Depok tidak ditemukan bekas penganiayaan di tubuh korban dan diduga korban meninggal karena murni bunuh diri.
“Diduga korban meninggal karena permasalan keuangan, hal ini diketahui setelah korban meninggalkan surat wasiat,” ungkap Kompol Judika Sinaga.
Dari isi surat tersebut, ujar Kompol Judika Sinaga, menggambarkan bahwa korban sedang dalam situasi terhimpit ekonomi dan tidak bisa membahar utang. Hingga, korban merasa tertekan dan membuat frustasi.
“Dalam isi surat tersebut, menuliskan nama pacarnya dan meminta maaf kepadanya bahwa korban harus pergi,” ungkap Kompol Judika Sinaga.
Kompol Judika Sinaga mengatakan, korban langsung dibawa oleh langsung ke kampungnya halamannya, di Banyumas, Jawa Tengah.
“Keluarga korban sudah mengiklaskan kejadian tersebut, sebagai musibah dan keluarga korban juga sudah membuat surat pernyataan. Korban langsung dibawa kekampung halaman untuk makamkan,” tutur Kompol Judika Sinaga. ***