satelit

Upaya Kelurahan Cilangkap Depok Tangani Sampah : Rencanakan Penggunaan Maggot di 2025, Sehari Sampah Berkurang 5 Kilogram

Jumat, 5 April 2024 | 10:00 WIB
Lurah Cilangkap, Teguh Santoso saat melakukan Sinergitas RT, RW dan LPM sekelurahan Cilangkap, Kecamatan Tapos, beberapa waktu lalu. (AGNESYA WIANDA/RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM-Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Tapos, Kota Depok berencana menggunakan budidaya maggot untuk mengurai sampah yang ada di wilayahnya. Maggot merupakan nama lain larva lalat prajurit hitam atau Black Soldier Fly (BSF). Maggot menjadi booming empat hingga lima tahun terakhir karena menjadi solusi dari masalah sampah.

Laporan : Agnesya Wianda

Sampah menjadi permasalahan yang tidak pernah dapat terpecahkan. Jelang lebaran atau hari raya Idul Fitri masalah sampah menumpuk jadi perhatian Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Tapos, Kota Depok.

Baca Juga: Lebaran, Pelita Air Tambah Rute Baru Jakarta – Aceh - Jakarta

Apalagi, saat ini Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung sudah berstatus melebihi kapasitas atau overload. Sehingga, diprediksi akan ada penumpukan sampah pada hari raya Idul Fitri 1445.

Untuk itu, Kelurahan Cilangkap tengah merencanakan adanya penanganan sampah menggunakan Maggot. Hal itu berarti masyarakat diminta untuk memilah sampah dari sumbernya.

Nantinya, sampah organik dapat diolah menjadi makanan Maggot atau dapat dimanfaatkan sebagai pupuk.  Maggot sendiri memiliki kemampuan untuk mengolah bahan organik menjadi sumber pakan yang bernilai tinggi. Limbah organik seperti sisa makanan, limbah pertanian, dan kotoran hewan dapat dicerna dan dimakan oleh Maggot.

Baca Juga: LPM Pondok Cina Kota Depok Tebar 255 Sembako, Simak Sasarannya

Lurah Cilangkap, Teguh Santoso mengatakan, Tahun 2025 pengolahan sampah dengan budidaya maggot harus bisa jadi pilihan. Karena itu, dia berharap, warganya bisa melakukan inovasi dengan budidaya Maggot untuk mengurai sampah organik yang ada.

"Salah satu terobosan pengelolaan sampah yakni mengembangkan inovasi pengelolaan sampah organik dengan maggot. Maggot berguna dalam proses penguraian bahan-bahan organik karena Maggot mengkonsumsi sampah sayuran dan buah," kata Teguh Santoso Kepada Radar Depok, Kamis (4/4).

Selain mengurangi sampah, Teguh Santoso mengatakan, potensi ekspor Mmaggot sangat besar ke Eropa, sehingga dapat menghasilkan rupiah.

Di Eropa, maggot dimanfaatkan tidak hanya untuk mengurai sampah namun juga dimanfaatkan menjadi pakan ternak, karena kandungan protein dan asam amino yang tinggi pada maggot bisa menjadi makanan premium untuk berbagai jenis unggas, ikan, hingga hewan peliharaan seperti burung, kucing, anjing, dan ayam.

Baca Juga: IPM Kecamatan Sukmajaya Capai 83 Persen, Paling Tinggi di Kota Depok

 "Seperti diketahui berdasarkan data kemampuan Maggot dalam mengurai sampah sangat cepat. Dalam waktu 24 jam 10.000 ekor Maggot dapat mengurai 5 kilogram sampah organik. Maggot juga mampu memakan sampah organik sebanyak 2 hingga 5 kali berat badannya per hari," pungkas Teguh Santoso. (***)

Tags

Terkini