RADARDEPOK.COM – Minat orang tua yang memasukan anaknya ke sekolah negeri dinilai tak seimbang dengan kenyataan yang ada.
Sudah lebih dari puluhan tahun, di Kelurahan Meruyung cuma ada 1 SDN. Padahal, sejak 2010 sejumlah pihak sudah mengajukan adanya penambahan SDN.
Mantan Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Kelurahan Meruyung, Adam Maan mengaku, pernah mengajukan penambahan SD Negeri untuk Meruyung saat menjabat sebagai Ketua LPM. Namun, lanjut dia, usulan itu hingga saat ini tak juga mendapat respon dari pemerintah.
Baca Juga: Kelurahan Pondok Petir Wakili Depok di Jabar Ikuti Lomba BKB
"Waktu saya masih menjadi Ketua LPM pada 2010-an, kami pernah mengusulkan penambahan SD Negeri karena di Meruyung baru punya satu SD Negeri. Di kelurahan lain ada yang dua bahkan tiga SD Negeri, tapi sampai sekarang ternyata belum ada penambahan SD Negeri sementara jumlah anak sekolah dasar terus bertambah," ujar Adam Maan.
Kekurangan SD Negeri di Meruyung selama dicover oleh sejumlah SD Swasta sehingga tidak banyak banyak anak usia SD yang hengkang keluar wilayah.
Untungnya sekarang sudah ada beberapa SD swasta yang lumayan bagus. Sehingga meski tak kebagian jatah memasukkan anaknya ke SD Negeri.
Dengan adanya SD swasta, hal itu setidaknya dapat mengurangi jumlah anak usia SD yang terpaksa bersekolah di luar wilayah.
Bahkan, sampai ke Pondok Labu Jakarta Selatan untuk mencari sekolah yang representative. “Ini menunjukkan bahwa Pemerintah kurang respon terhadap kondisi dibawah," tegas dia.
Maan juga menyoroti soal kerusakan turap Kali Gede akibat longsor di samping Masjid Al Maghfiroh yang hingga saat ini belum juga diperbaiki oleh pemerintah. Padahal kata dia kerusakan turap itu sudah terjadi cukup lama namun belum juga diperbaiki.
Baca Juga: Kabar Gembira! 53 Wirausaha Cipayung Depok Gabung WUB, Waktu Pendaftaran Diperpanjang
"Jangankan untuk nambah sekolah, memperbaiki turap Kali Gede yang longsor aja sampai sekarang tidak dilaksanakan ini bukti lagi bagi Pemerintah kurang respon," tutup dia.***