satelit

Waduh! Buang Sampah di Pasar Tugu Depok Kena Pungli Rp5 Ribu, Pedagang Sampai Turun Tangan

Selasa, 4 Juni 2024 | 09:00 WIB
Sejumlah alat saat beroperasi melakuan pengangkutan sampah di UPT Pasar Tugu, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, beberapa waktu lalu.  (DOKUMEN UPT PASAR TUGU)

RADARDEPOK.COM-Kondisi Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Pasar Tugu, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok kian memprihatinkan. Selain semakin menumpuk, dugaan Pungutan Liar (Pungli) untuk membuang sampah di TPS tersebut mulai mencuat.

Bahkan, dugaan pungli itu membuat pedagang di Pasar Tugu mengeluh. Sebab, mereka turut merasakan imbas dari sampah yang kian menggunung dari masyarakat sekitar.

Baca Juga: Siap Ngahadekeun Kabupaten Bogor, Emak emak di Megamendung Dukung Calon Bupati Bogor Ade Wardhana

Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Tugu, Dani Komardani menjelaskan, masyarakat sekitar yang ingin membuang sampah di TPS tersebut diduga dikenai pungli sebesar Rp5 ribu. Di samping itu, ada pula yang membayarnya setiap bulan.

“Variasi, minimal Rp5.000. Ada yang bayar bulanan ke oknum pegawai pasar,” ungkap Dani Komardani kepada Radar Depok, Senin (3/6).

Menurut Dani Komardani, tumpukan sampah di Pasar Tugu itu tidak hanya berasal dari pedagang. Justru, kondisi itu diperparah masyarakat sekitar yang membuang ke lokasi tersebut.

Baca Juga: Meriah! HUT ke 25 PNM Gelar Lomba Masak untuk Nasabah Mekaar di Cabang Depok

“Sampah pasar membludak, ternyata bukan sampah pasar melainkan sampah di luar pasar,” jelas Dani Komardani.

Dani Komardani menerangkan, hal itu terjadi lantaran adanya dugaan pungutan liar yang dilakukan pegawai pasar kepada masyarakat luar untuk dapat membuang sampahnya di TPS Pasar Tugu.

“Apalagi banyak pungutan liar buat pribadi pegawai pasar masing–masing. Kalau engga bayar sama oknum, engga boleh buang disitu,” ujar Dani Komardani.

Baca Juga: Meriah! HUT ke 25 PNM Gelar Lomba Masak untuk Nasabah Mekaar di Cabang Depok

Dampaknya, beber Dani Komardani, sampah yang terlampau menggunung itu menyebabkan kerugian yang sangat besar kepada pedagang, ditambah dengan masalah kesehatan yang terganggu akibat sampah tersebut.

“Pedagang sepi pembeli dan bau menyengat air sampah yang hitam busuk, sehingga menyebabkan kerugiannya banyak. Pedagang yang engga penglaris dan pedagang banyak yang sakit,” ungkap Dani Komardani.

Lebih lanjut, Dani Komardani mengatakan, adanya permasalahan sampah itu membuat anggota pedagang Pasar Tugu berinisiatif mengadakan razia sampah, setelah pihaknya melakukan berbagai upaya ke dinas terkait mengenai permasalahan sampah tersebut.

Baca Juga: Temukan Solusi Inovatif untuk Jawab Tantangan Industri Lewat Platform Kedaireka : Disiarkan oleh Universitas Gunadarma

Halaman:

Tags

Terkini