Menurut dia, ia bukanlah seorang politikus apalagi seorang yang berada di dalam kepemerintahan, ia hanyalah seorang penulis buku buku.
“Ya tapi kira-kira visi misi yang saya sampaikan kalau ada yang berkomentar masih terlalu muda, konon dibuku ini dijelaskan raja-raja dulu yang masih muda juga banyak, jadi termasuk di zaman sahabat juga muda,” tutur dia.
Ahmad Bahar menjelaskan, dalam isi buku tersebut hanya membuka pikiran masyarakat, dalam memilih sosok presiden. Agar tidak melihat muda atau tua.
“Masa iya jadi pemimpin nunggu tua sih, kan gitu. Kan kasian juga lah, ya mohon maaf kalau Prabowo sudah terlalu tua, tapikan wapresnya terlalu muda, itukan ideal sebetulnya,” kata dia. ***