metropolis

Isu Kenaikan HET Buat Gusar Pedagang Minyakita di Depok

Kamis, 27 Juni 2024 | 08:00 WIB
Salah satu pedagang Minyakita di Pasar Tugu, Kecamatan Cimanggis Kota Depok. (ANDIKA EKA/RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COMJelang kenaikan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng rakyat atau Minyakita, membuat gusar para pedagang di berbagai pasar di Kota Depok. Alhasil, mereka menaikan harga sebelum pemerintah pusat menaikan HET.

Kepala Bidang Perdagangan pada Disdagin Kota Depok, Sony Hendro menjelaskan, kenaikan harga minyak goreng merek Minyakita di Kota Depok bukan karena kelangkaan stok.

Baca Juga: Jangan Ngaku-ngaku Wir! MUI Limo Bantah Keras Dukungan di Pilkada Depok : Pilih Sikap Netral

Tetapi, hal ini dipicu dengan adanya berita wacana pemerintah yang akan menaikkan het minyakita. Walaupun Het nya belum naik,” ujar Sony Hendro kepada Radar Depok, Rabu (26/6).

Menurut Sony Hendro, hal ini sudah biasa terjadi di tengah pedagang. Yakni, jika ada isu kenaikan harga, para pedagang memang menaikan harga lebih dulu.

Karena, pemerintah pusat yang memutuskan dalam hal ini Kementerian Perdagangan, dan hingga saat ini kami belum tau kapan pastinya pemerintah akan menaikkan Het tersebut,” ucap Sony Hendro.

Baca Juga: Kampung KB Baktijaya Depok Juara I Lomba Tingkat Nasional yang Digagas BKKBN, Begini Luapan Kebanggaan Wakil Walikota Imam Budi Hartono

Kenaikan harga dari pedagang sebelum kenaikan harga HET ini, kata Sony Hendro, agar para pedagang tidak mengalami kerugian akibat kenaikan Het yang akan dilakukan oleh Pemerintah Pusat.

Ya pastinya ini balik lagi karena ‘cuan’ dong dan agar jika pemerintah menaikan het, mereka tidak mengalami kerugian saat mereka ambil ke distributornya. Jadi selisih kenaikan harga sudah dicover oleh hasil penjualan ke konsumen saat ini,” kata Sony Hendro.

Sony Hendro mengatakan, saat ini harga Minyakita di pasar se-Kota Depok berkisar Rp16.000. Sehingga, jika sudah sampai di warung-warung kelontong lagi nakal selisih harga lagi.

Baca Juga: Revisi UU Desa Resmi Disahkan, Perangkat dan Pekerja Ekosistem Desa Dilindungi Jamsostek

Kalau harga dari distributornya per kilo masih di angka Rp14.300 - Rp14.500,” ungkap Sony Hendro.

Menurut Sony Hendro, agar tidak ditinggal pembelinya, para pedagang tersebut tidak akan menaikan harga setinggi mungkin. Bahkan menyamakan harga minyak premium.

Justru itu, mereka tidak akan melebihi harga minyak premium hingga Rp17.000. Karena kalo harga melebihi, bisa ditinggalkan oleh konsumen,” ujar Sony Hendro.

Baca Juga: Mengenal Paskibra Jabar Asal Depok, Fathiya Rahmani Priambodo, Mendapat Pengalaman Berharga, Bertemu Teman dari Berbagai Daerah : Bagian 2

Halaman:

Tags

Terkini