RADARDEPOK.COM – Pemkot Depok terus berupaya dalam menangani banjir yang melanda kawasan perbatasan antara Kelurahan Cipayung-Pasir Putih (Pasput).
Saat ini beberapa perangkat daerah (PD) sedang mengentaskan banjir hingga menghitung rumah yang akan dibebaskan pada anggaran belanja tambahan (ABT).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok, Abdul Rahman menjelaskan, dalam menagani banjir yang terjadi di wilayah perbatasan, akibat adanya longsoran gunung sampah yang jatuh ke aliran sungai.
Baca Juga: Tarif Angkot AC Depok Rp0, Dilengkapi GPS dan Dijamin Dingin
“Kami DLHK terus berupaya dalam mengangkut sampah atau menyelesaikan longsoran sampah yang menutupi aliran sungai tersebut,” ujar dia kepada Harian Radar Depok, Selasa (17/7).
Abdul Rahman menjelaskan, longsoran tersebut terjadi pada selatan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung, yang memang lokasi tersebut berdampingan langsung dengan aliran sungai.
“Kita terus melakukan perapihan seperti menarik sampahnya yang sudah masuk ke sungai, supaya tidak gugur atau mengalami longsor lagi ke badan sungai, itu yang kita lakukan DLHK,” ucap dia.
Baca Juga: Masih Gratis, Berikut Jadwal Keberangkatan BisKita Trans Depok Berikut Rute yang Dilintasi
Sedangkan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), kata Abdul Rahman mengatakan, melakukan upaya dengan menurunkan beberapa alat berat untuk mengangkut sedimen di aliran sungai tersebut.
“Hal ini dilakukan agar, aliran sungai tersebut tidak mengalami mendangkalan dan menyebabkan luapan air setelah adanya kiriman air atau hujan lebat yang melanda wilayah tersebut,” ungkap dia.
Terkait pembebasan lahan yang akan dilakukan kepada rumah yang terdampak pada banjir tersebut. Pemkot Depok telah menerjunkan tim appraisal untuk melakukan pengkajian dalam pembebesan lahan atau penaksiran harga.
“Tim appraisal sudah turun pada pekan kemarin untuk melakukan pembebasan lahan, karena akan menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT),” ujar dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disrumkim) Kota Depok, Dadan Rustandi juga membenarkan bahwa tim appraisal sudah turun untuk melakukan kajian dalam penaksiran harga.
“Ya tim appraisal sudah turun, namun hasilnya masih dalam kajian mereka kami belum tahu berapa yang akan digunakan ABT yang kan digunakan dalam pembebasan lahan yang terdampak banjir tersebut,” kata dia.