RADARDEPOK.COM-Warga Tirtajaya kini dapat merasa lebih tenang saat musim hujan tiba. Jalan Raya KSU, yang selama ini sering tergenang air saat hujan deras kini sudah di perbaiki.
Perbaikan drainase sepanjang 80 meter di depan tepatnya di depan pintu masuk perkampungan masyarakat Madani Qoryatussalam Sani, RT 6/9, Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, tersebut diperbesar untuk mengatasi masalah banjir yang sering terjadi.
Lurah Tirtajaya, Yadi Supriyadi mengatakan, pengerjaan drainase yang dilakukan di Jalan Raya KSU merupakan tanggung jawab Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Jawa Barat.
Baca Juga: Unik! Pizza Ini Terbuat dari Nasi Loh, Kreasi Camilan Lezat Ala Chef Rudy Choirudin
"Karena Jalan Raya KSU merupakan jalan lintas provinsi, maka Dinas PUPR Provinsi Jawa Barat yang berwenang melakukan pengerjaan tersebut," ujar Yadi Supriyadi kepada Radar depok, Senin (19/8)
Menurut Yadi Supriyadi, dia telah menerima surat pemberitahuan terkait proyek itu. Namun, terkait proses dan detail pengerjaan drainase, dia mengaku tidak memiliki informasi lebih lanjut.
"Saya telah menerima surat pemberitahuan mengenai proyek ini, tetapi untuk rincian pengerjaan, saya tidak memiliki informasi lebih jauh," ujar Yadi Supriyadi.
Yadi Supriyadi berharap, dengan adanya pembangunan drainase tersebut, jalanan yang biasanya terdampak banjir jika hujan lebat, kini dapat teratasi.
“Pembangunan ini diharapkan dapat mengatasi aliran air dan mencegah genangan yang sering mengganggu aktivitas warga yang lalu lalang,” harap Yadi Supriyadi.
Selain itu, Ketua rombongan proyek, Rohmit menjelaskan, drainase yang dibangun sebelumnya memiliki lebar dan kedalaman 40 cm.
Baca Juga: DPRD Depok Gelar Sidang Paripurna Istimewa: Dengarkan Pidato Presiden, Depok Lebih Aman dan Nyaman
“Kini diperluas menjadi 60 sentimeter menggunakan u-ditch,” jelas Rohmit.
Menurut Rohmit, pengerjaan proyek itu dimulai pada 3 Agustus 2024 dan dan telah rampung pada 16 Agustus 2024.
“Proses pengerjaan ini melibatkan 11 orang pekerja. Dengan pengerjaan, pembongkaran infrastruktur lama sebelum memperbaiki drainase,” ujar Rohmit. ***