Minggu, 21 Desember 2025

Geliat Idul Adha 1445 H di Kelurahan Tirtajaya Depok : Diberangkatkan Langsung dari Bima, Kesehatan Terjamin

- Jumat, 7 Juni 2024 | 10:00 WIB
Penampakan lapak hewan kurban di Jalan KSU Raya, Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Kamis (6/6).  (AGNESYA WIANDA/RADAR DEPOK)
Penampakan lapak hewan kurban di Jalan KSU Raya, Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Kamis (6/6). (AGNESYA WIANDA/RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM-Dua minggu jelang Idul Adha 1445, Jalan KSU Raya, Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok mulai dijamuri lapak penjual hewan kurban yakni sapi dan kambing. Adapun, hewan itu didatangkan langsung dari luar Pulau Jawa.

Laporan : Agnesya Wianda

Penampakan lapak hewan kurban membentang di sepanjang Jalan KSU Raya, Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok. Kebanyakan, mereka menjual yang didatangkan dari luar daerah seperti Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Juga: Pengemudi Ojol Sentul City Dukung Calon Bupati Ade Wardhana Ngahadekeun Kabupaten Bogor

Umumnya, lapak penjual hewan kurban ini berjualan secara kelompok yang  setiap lapaknya dapat terisi hingga ratusan hewab kurban.

Salah satu penjual hewan kurban di Jalan KSU Raya, Budi Budiman menuturkan, sapi hingga kambing yang dijualnya memiliki harga yang berbeda, tergantung ukurannya.

"Kita jual dari harga Rp25 juta hingga Rp35 juta. Tergantung besar dan kecilnya," kata Budi Budiman.

Baca Juga: Anggota DPRD Kabupaten Bogor Dadeng Wahyudi Minta Tindak Tegas Oknum PPDB, Pj Gubernur Jabar: Jangan ada Titipan!

Budi Budiman mengaku, sistem penjualannya dengan cara berkelompok. Dia sendiri, menjual sapi dari Bima sebanyak 53 ekor. Jika ditotal dengan kelompoknya, jumlah hewan kurban itu mencapai ratusan ekor.

"Kita bertiga, jumlah sapi yang kita jual di kawasan ini berjumlah 300 ekor,” kata Budi Budiman.

Menurut Budi Budiman, hewan yang dijualnya telah menjalani uji kesehatan sebelum dikirim ke Kota Depok. Bahkan, sudah menjalani karantina 14 hari dengan pengawasan Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3).

Baca Juga: Tegas! GP Ansor Depok Tak Deklarasi Dukungan ke Cawalkot di Pilkada Depok

"Ini bisa dibuktikan dengan adanya barcode di sapi. Seperti waktu dulu pandemi Covid, setiap yang mau keluar kota harus ada barcode hasil vaksinasi," beber Budi Budiman.

Proses pemberangkatannya, jelas Budi Budiman, biaya pengangkutan sapi yang dijualnya menelan tarif Rp1,6 juta seklai angkut.

Sampai saat ini, ungkap Budi Budiman, sapi yang dijualnya dari jumlah 53 ekor kini tersisa 7 ekor. artinya sudah laku 46 ekor.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X