RADARDEPOK.COM–Udara yang tercemar di Lapangan Jawa, Kelurahan/Kecamatan Beji, Kota Depok, membuat warga geram. Pencemaran udara tersebut, berasal dari Tempat Pembuangan Sampah (TPS) atau Unit Pengolahan Sampah (UPS) Lapangan Jawa.
Pantauan Radar Depok pada Minggu (25/8). Sejumlah spanduk peringatan soal udara yang tercemar terbentang di setiap sisi Lapangan Jawa. Pasalnya, sampah di TPS Lapangan Jawa overload karena menampung sampah dari wilayah lain hingga volume sampah tak terbendung. Alhasil menyebabkan udara di Lapangan Jawa tercemar.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut. Aparatur Kelurahan Beji bersama pihak terkait dihadirkan, dalam pertemuan yang berlangsung di aula kelurahan pada Sabtu (24/8).
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Beji, Dahlan Iskandar menerangkan, sampah yang berada di TPS Lapangan Jawa tersebut,sebenarnya hanya diperutukan bagi warga Kelurahan Beji.
“Tapi fakta di lapangan, sampah-sampah itu justru berasal dari kelurahan lain. Ini siapa yang bermain dan itu yang menjadi ramai perbincangan warga Beji,” jelas Dahlan Iskandar saat dikonfirmasi Radar Depok, Minggu (25/8).
Maka dari itu, sambung Dahlan Iskandar, atas permintaan para pengurus lingkungan. Seluruh pihak yang bersangkutan turut diundang dalam pertemuan tersebut. Supaya ada titik terang dari permasalahan sampah yang ada di TPS Lapangan Jawa.
“Pembuangan sampah di TPS Lapangan Jawa ini terindikasi adanya pungutan liar. Karena para RW tidak menerima data sampah yang masuk ke TPS Lapangan Jawa. Berapa gerobak sampah yang masuk, berapa gerobak motor yang masuk, itu tidak ada datanya. Jadi dianggap liar, pungutan liar, pembuangan sampah dianggap tidak tertib dan tidak ada laporan ke LPM maupun ke luar. Makanya kemarin kami panggil semua,” kata Dahlan Iskandar.
Berkaitan dengan sampah yang mulai overload di TPS Lapangan Jawa, Dahlan Iskandar mengungkapkan, hal itu sudah terjadi sejak Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung mengalami overload dan kerap longsor.
“Sejak TPA Cipayung itu terkendalapada tahun ini, pastinya sampah di TPS Lapangan Jawa jadi menumpuk. Belum lagi, kelurahan lain pada buang sampah ke TPS Lapangan Jawa. Karena tak sesuai dengan kapasitas, sampah di TPS Lapangan Jawa semakin menumpuk, jadinya warga protes karena udara jadi tercemar,” beber Dahlan Iskandar.
Baca Juga: Komunitas Honda Revo Bogor Meriahkan Musda HRCI Jabar di Bandung
Menurutnya, kalau pembuangan sampah di TPS Lapangan Jawa itu hanya diperuntukan bagi warga Kelurahan Beji.TPS tidak akan overload seperti sekarang ini. Diperkirakan, TPS Lapangan Jawa sudah overload sejak Juni atau Juli 2024.
“Kondisi volume sampah menjadi lebih parah karena adanya pembuangan sampah dari wilayah lain. Itu masalahnya. Sehingga warga Depok Utara sampai pasang spanduk protes. Karena mereka yang terdampak langsung,” jelas Dahlan Iskandar.
Dalam pertemuan tersebut, kata Dahlan Iskandar, keputusan yang diambil secara bersama ini menegaskan. Pertama, setop pembuangan sampah dari luar Kelurahan Beji. Kedua, Sampah yang akan dibuang ke UPS sudah dipilah. Ketiga, pengawas sampah di UPS ditetapkan dari LPM Beji atau anggota. Keempat, alat pengeruk sampah/beko selalu siap siaga di UPS.