RADARDEPOK.COM - Pengembangan agrowisata saat ini merupakan salah satu potensi unggulan dalam sektor pariwisata. Agrowisata tidak hanya berfungsi sebagai tempat rekreasi, tetapi juga sebagai wahana edukasi yang dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kelestarian lingkungan dan pertanian berkelanjutan.
Dalam melakukan Tridarma Perguruan Tingga, Dosen Universitas Persada Indonesia YAI bersama Komunitas Kisuci melakukan pengembangan Agrowisata di Desa Cipambuan, Bogor. Kegiatan ini terlaksana atas Biaya dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset Dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Budayaan, Riset Dan Teknologi untuk anggaran tahun 2024.
Desa Cipambuan terletak pada dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 130 diatas permukaan laut dan mememiliki topografi yang bergelombang dengan beberapa perbukitan kecil serta dialiri oleh beberapa sungai kecil yaitu Sungai Cilengsi, Sungai Cipambuan, Sungai Ciburial dan Sungai Cikeas.
Serta memiliki hutan dan sawah yang dapat menambah keindahan desa. Dengan topografi dan sumber daya alam tersebut desa Cipambuan memliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi tujuan wisata edukasi Wisata edukasi merupakan aktifitas pembelajaran non formal dan menggunakan konsep edutainment yaitu belajar yang dsertai dengan aktifitas yang menyenangkan.
Tujuan utama dari wisata edukasi adalah memberi kepuasan yang maksimal serta memberi pengetahuan baru kepada wisatawan. Pelaksanaan pembelajaran dalam wisata edukasi terlaksana dengan mendayagunakan kondisi alam,sosial dan budaya serta kekayaan daerah tersebut.
Komponen penting dalam keberhasilan pengembangan daya tarik wisata edukasi adalah adanya atraksi wisata yang menarik. Kegiatan in berfokus pada pengembangan potensi Desa Cipambuan sebagai destinasi agrowisata yang mengintegrasikan teknologi ekologi, atraksi edukasi, dan konten promosi.
Baca Juga: RekaTalks Dorong Perguruan Tinggi Berkolaborasi dengan Dunia Usaha
Dengan memanfaatkan pendekatan teknologi ekologi, desa ini dapat menciptakan lingkungan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Atraksi edukasi dirancang untuk memberikan pengalaman pembelajaran yang mendalam bagi pengunjung, terkait pertanian, ekologi, dan kehidupan pedesaan.
Selain itu, teknologi digital digunakan untuk menciptakan konten promosi yang menarik dan informatif, sehingga memperluas jangkauan pemasaran dan meningkatkan daya tarik wisata.
Dalam pengembangan atraksi edukasi pada wisata pertanian, wisata peternakan dan perkebunan serta pembuatan gapura dan papan informasi lainnya, dilakukan oleh warga masyarakat sekitar.
Baca Juga: PKM Tim Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan UPNVJ Latih dan Olah MPASI Berbahan Pangan Lokal
Antusias dari masyarakat terlihat dengan semangatnya meraka dalam bekerja. Sedangkan dalam pembuatan aplikasi pembelajaran berbasis animasi dilakukan oleh mahasiswa Salwa Putri Salsabilah dan dibantu oleh Ando josantos.
Pengembangan agrowisata membutuhkan pemasaran yang baik karena keberhasilan sebuah destinasi wisata tidak hanya bergantung pada kualitas atraksi yang ditawarkan, tetapi juga pada seberapa efektif destinasi tersebut dipromosikan dan dipasarkan.
Pemasaran yang tepat akan meningkatkan daya tarik agrowisata, menjangkau lebih banyak pengunjung, serta mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Saat ini strategi pemasaran yang mempuni melalaui strategi pemasaran digital.