"Kabid Pembinaan SMP yang menindaklanjuti. Insyaallah semuanya diidentifikasi dan dievaluasi, tentu proses edukasi ada untuk semuanya," tutur dia.
Menurut dia, pihaknya akan segera menyambangi korban untuk memberikan pendampingan dan meminta kronologis lebih lengkap.
"Setelah kami selesai dinas luar, Insya Allah besok sudah janjian dengan ortu siswa," kata dia.
Terpisah, Kepala Dinas Perlindungan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Depok, Nessi Annisa Handari mengaku, pihaknya sudah menjenguk korban Rabu (2/10) kemarin di RS Bhayangkara Brimob.
"Kalau kondisinya kemarin sih biasa, bisa diajak bicara, ngobrol gitu, cerita-cerita tentang di rumah gitu, cerita seperti biasa sih. Cuma saya kemarin tidak bertanya tentang cerita kasus, tidak. Saya cuma ini aja, cuma menyemangati aja, semoga cepat sembuh, dan lain sebagainya gitu, ngobrol," kata dia.
Baca Juga: Pecinta Bakmi Harus ke Sini! Nikmati Bakmi Enak dengan Tempat Nongkrong yang Nyaman Abis di Depok
Dia mengatakan akan mendampingi korban. Nessi khawatir korban mengalami trauma yang memengaruhi sekolahnya.
"Kondisi korban masih bisa berkomunikasi. Tapi kalau kondisi lebih dalam lagi, kan kebetulan kemarin itu saya ngobrol dengan orang tuanya ya, dengan papa dan mamanya," kata dia.
Menurut dia PPA Depok juga akan menyiapkan tenaga psikolog untuk mendampingi korban guna menggali lebih dalam terkait kondisi korban.
"Jadi kami menyiapkan tenaga psikolog yang akan mendampingi. Dan kemarin papanya R berkenan didampingi tim kami sehingga nanti kalau lebih dalam ya mungkin nanti digalinya oleh tim psikolog, kalau saya kan tidak ada kemampuan ke sana ya. Jadi kemarin hanya memberikan semangat saja ke R, seperti itu," ucap dia.***