RADARDEPOK.COM – Pembangunan perumahan yang tengah digarap PT Graha Perdana Indah (PT GPI), diduga menjadi biang keladi terjadinya longsor di lahan lingkungan warga RT2/7 Kelurahan Curug, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok, pada Senin (29/10) malam.
Bencana di lingkungan warga tersebut bukan pertama kali yang terjadi. Pada Desember 2023, turap perumahan setinggi 10 meter yang juga milik PT GPI longsor dan ambruk seketika, saat hujan deras juga mengguyur kala itu.
Adanya bencana-bencana tersebut terjadi setelah berjalannya proyek pembangunan itu. Hal ini pun dikecam oleh warga setempat, dengan mendesak PT GPI selaku pihak pengembang untuk mengambil langkah konkret, supaya peristiwa yang merugikan warga itu tak terulang kembali.
Baca Juga: Camat Cinere Depok Beri Tiga Pesan ke FPK, Ini Isinya
Namun apabila belum ada tindakan serius dari pihak yang bersangkutan, warga akan mengambil tindakan tegas, dengan menutup akses utama PT GPI yang berada di Jalan Makam Poncol.
“Bagaimanapun juga, saya menginginkan turap-turap perumahan PT GPI itu diperkuat lagi. Minimal dua trap lah ya. Karena turap ini kan berdiri tegap satu trap lurus, makanya saya jamin ini tidak akan kuat,” tutur Ketua RW7 Kelurahan Curug, Achmad, Rabu (30/10).
Keinginan untuk meperkuat turap tersebut, sambung Achmad, didasari atas permintaan warga setempat, yang mengkhawatirkan terjadinya bencana longsor kembali. Karena, di sekitar lokasi longsor itu sangat berdekatan dengan rumah warga.
Baca Juga: Walikota Depok Sambangi Cipayung Expo 2024 : Dorong UMKM Hingga Borong Jajanan
“Jadi, bagaimanapun juga kami menginginkan pihak perusahaan untuk membenahi apa yang sudah menjadi kekhawatiran warga. Khususnya pada saluran air yang menjadi pokok utama, karena saluran air itu layaknya jalanan untuk tikus,” kata Achmad.
Padahal sebelumnya, Achmad sudah meminta kepada pihak yang bersangkutan untuk menggunakan u-ditch. Karena sejak sebelum dilaksanakannya pembangunan tersebut, pihak lingkungan telah membuat kesepakatan kepada pihak pengembang terkait pengadaan lima titik pembuangan air.
“Tapi sampai sekarang ini, pengadaan untuk pembuangan air itu belum juga dilaksanakan sama mereka (PT GPI). Sampai akhirnya terjadi seperti ini,” beber Achmad.
Jika pihak pengembang tidak memperhatikan keselamatan warga atas proyek pembangunannya, Achmad menegaskan, masyarakat akan menutup akses utama perumahan PT GPI, yang berada di Jalan Makam Poncol.
“Kami sudah bermusyawarah bersama warga. Dan kami akhirnya sepakat, apabila PT GPI tidak mengambil tindakan untuk keselamatan warga kami kedepannya, akses utama mereka yang berada di Jalan Makam Poncol akan kami tutup. Karena sudah banyak hal yang merugikan masyarakat,” jelas Achmad.
Sementara itu, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Curug, Herman Karno mengatakan, saat ini pihaknya tengah menunggu hasil, atas laporan longsor yang telah dilayangkannya kepada pihak pengembang dan dinas terkait.