"Kami ingin anak-anak ini, setidaknya di Depok, tumbuh menjadi warga yang membanggakan, yang kelak dapat memenuhi harapan bangsa," ucap dia.
Selain pemahaman sosial dan kependudukan, Mohammad Idris juga menyoroti pentingnya kesadaran akan administrasi kependudukan di kalangan pelajar.
“Saya berharap agar para siswa memahami pentingnya memiliki dokumen kependudukan seperti KTP ketika usianya mencukupi,” kata dia.
Dalam program ini, Pemkot Depok menyediakan pelayanan administrasi kependudukan yang lebih mudah, termasuk inovasi untuk pembuatan KTP yang kini dapat dilakukan secara digital.
"Kami juga telah bekerja sama dengan Dinas Kependudukan untuk memudahkan mereka dalam pembuatan KTP, bahkan sekarang bisa langsung disimpan di HP tanpa kartu fisik," ungkap dia.
Sebagai bagian dari program SSK, Kota Depok menghadirkan fasilitas Population Corner atau pojok kependudukan di sekolah-sekolah. Pojok ini diharapkan menjadi tempat bagi siswa untuk mempelajari isu kependudukan dan sosial dengan lebih mudah dan menarik.
Tak hanya itu, Pemkot akan berupaya bekerja sama dengan pihak swasta melalui program CSR untuk memperkaya fasilitas tersebut.
“Kita tidak hanya membuat program, tetapi juga memfasilitasi, melalui Population Corner ini, siswa dapat belajar kependudukan dengan lebih mudah dan interaktif," tutur dia. ***